Solo (ANTARA News) - Guruh Soekarno Putra yang menjalani perawatan di RS Kasih Ibu, Solo sejak Selasa (1/2) karena kelelahan pindah perawatan ke RS Dr. Oen Solo Baru, Rabu sekitar pukul 11.30 WIB setelah kondisi kesehatannya membaik.
Di rumah sakit itu, Guruh ditangani oleh dokter spesialis jantung, Nini Garjito Purwaningtyas. Namun kondisinya telah membaik dan kini dipindah ke RS Dr. Oen Solo Baru dengan menggunakan ambulans dan didampingi dua perawat RS Kasih Ibu.
Kepala Hubungan Masyarakat RS Kasih Ibu Solo, dr. Endro Adi Kuncoro, mengatakan, perkembangan kesehatan Guruh sudah jauh lebih baik dari pada saat masuk rumah sakit itu.
Ia menjelaskan, Guruh masuk RS Kasih Ibu karena sesak nafas dan badan lemas akibat kelelahan.
Pasien itu, katanya, mendapat penanganan secara baik oleh dokter spesialis di RS setempat.
Ketua DPC PDIP Solo, Hadi Rudiatmo, menjelaskan tentang alasan pemindahan perawatan terhadap Guruh tersebut. "Agar dia dapat istirahat lebih nyaman," katanya.
Selain itu, katanya, agar keberadaan Guruh di RS Kasih Ibu tidak mengganggu masyarakat lain yang sedang di rawat di ruang ICU setempat.
Ia menjelaskan, karena Guruh adalah putra mantan Presiden RI, tentu akan banyak masyarakat yang ingin menjenguk untuk mengetahui perkembangan kesehatannya. "Jika ruang ICU di RS terpisah-pisah akan lebih baik dan tidak mengganggu pasien lainnya jika ada keluarga atau masyarakat akan menjenguk sewaktu-waktu," katanya.
Menyinggung rencana Guruh diterbangkan ke Jakarta, katanya, pihaknya masih menunggu izin dari dokter keluarga Bung Karno yang akan hadir di Solo.
"Dokter keluarga Bung Karno itu, yang akan melakukan pengecekan kesehatan Guruh. Jika sudah diizinkan, Guruh dapat diterbangkan ke Jakarta," katanya.
Ketika dibawa keluar ruang ICU RS Kasih Ibu dan menuju ambulans yang akan membawanya ke RS Dr. Oen, Guruh terlihat sempat melambaikan tangan dan tersenyum kepada masyarakat yang berpapasan dengannya di tempat itu.
(B018/B010)
Guruh Dipindah ke RS Oen
2 Februari 2011 16:54 WIB
Guruh Soekarnoputra (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Tags: