Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, masih terbuka peluang yang besar bagi wirausaha dan calon wirausaha di Indonesia.

"Masih terbuka peluang bagi wirausaha dan calon wirausaha, pertama karena negara kita mempunyai sumber daya alam yang besar," kata Presiden dalam pidatonya menyambut Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Gedung Smesco Jakarta, Rabu.

Indonesia, kata Presiden, juga mempunyai sumber daya manusia yang besar dengan anatomi demografi yang baik di mana jumlah penduduk produktif di Indonesia tinggi.

Penduduk produktif inilah yang akan menggerakkan ekonomi bangsa.

"Ekonomi kita juga terus tumbuh dan pertumbuhan kita menuju ke `high growth`, Produk Domestik Bruto kita sudah setara 700 miliar dolar AS," katanya.

Peluang itu semakin terbuka lebar karena adanya kebutuhan atau demand barang dan jasa bagi 237 juta penduduk Indonesia dengan daya beli semakin tinggi.

Hal itu berarti diperlukan produk barang dan jasa dalam jumlah yang semakin besar.

"Kalau kita jujur, ekonomi di seluruh Indonesia bagi dari sisi pertanian, industri, dan jasa masih sangat bisa dikembangkan. Ini peluang bagi wirausaha," katanya.

Presiden menambahkan, peluang bagi wirausaha juga kian terbuka karena penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat semakin baik.

"Bangsa atau masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi akan mempunyai modal yang akan ditransfer menjadi karya baru," katanya.

Pemerintah, dunia usaha, dan pemangku kepentingan yang lain, saat ini juga terus turut mendukung dengan memberikan bantuan kepada usaha rintisan baru termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Presiden menambahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,32 juta atau 7,14 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 237,8 juta orang.

"Ini bukan kebohongan, data itu betul-betul ada, yang menghitung BPS," katanya.

Angkatan kerja di Indonesia 116,5 juta, kesempatan kerja 108,2 juta, sehingga angka pengangguran sebesar 8,32 juta orang.

Presiden mengatakan, saat ini pemerintah dan semua pihak ingin bekerja keras untuk mengurangi pengangguran atau sama dengan membuka lapangan kerja yang baru.

"Sebagian ingin menjadi pegawai, guru, TNI, atau Polri tapi ingat itu ada batasnya. Jumlah mereka sesuai dengan keperluan dan anggaran negara, jika ada yang pensiun baru ada kesempatan," katanya.

Jumlah pegawai saat ini 7.663.570 orang terdiri atas PNS 4,7 juta, guru/dosen 2 jutaan, TNI 460 ribuan, dan Polri 400 ribuan.
(*)