Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan bahwa nilai kesenjangan gender di Indonesia membaik dari 69 persen di tahun lalu menjadi 65 persen saat ini.

"Laporan Kesenjangan Gender Global mencatat bahwa Indonesia mempunyai total kesenjangan gender 69 persen dengan peringkat 101 global tahun lalu. Tahun ini, kami mengalami peningkatan positif dengan pengurangan kesenjangan, yaitu 65 persen," kata Menteri Bintang dalam webinar internasional bertajuk "Women's Participation in the Digital Economy" yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Bintang memaparkan data kesenjangan gender yang masih terjadi di Indonesia di antaranya persentase kecil perempuan yang berpartisipasi dalam tenaga kerja, yaitu 46 persen dibandingkan dengan 84 persen laki-laki.

Kesenjangan pendapatan bagi perempuan yaitu 52 persen dibandingkan dengan 70 persen laki-laki.

Kemudian besarnya persentase perempuan yang bekerja di sektor informal yaitu 82 persen dibandingkan dengan 79 persen laki-laki.

Indonesia saat ini memiliki sekitar 270 juta penduduk.

"Yang membuat kami sebagai negara dengan populasi penduduk terbanyak keempat di dunia. Dan saat ini, kami adalah negara anggota ASEAN dengan populasi terbanyak," jelas Menteri Bintang.

Dari populasi tersebut, tercatat perempuan mengisi hampir setengahnya dengan 54 persennya berada pada usia produktif.

Pihaknya meyakini potensi perempuan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia jika mereka diberikan kesempatan luas dan dukungan yang baik.

Webinar ini adalah bagian dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri tentang perempuan ASEAN yang keempat. Tema dari pertemuan menteri kali ini adalah ekonomi digital dan inklusi finansial.
Baca juga: Indonesia targetkan tekan tingkat kesenjangan gender hingga 25 persen
Baca juga: Komnas Perempuan: Pandemi COVID-19 memperjelas kesenjangan gender
Baca juga: Bappenas: Kesenjangan gender Indonesia masih cukup lebar
Baca juga: Wamenkeu sebut kesenjangan pendapatan antargender perlu diperbaiki