Jakarta (ANTARA) - Kadin mendorong jalur ekspor melalui angkutan udara mengingat saat ini masih ada kendala pengiriman barang melalui jalur laut dikarenakan masalah ruang kapal dan tingginya biaya pengapalan dari Tanah Air.

"Oleh karenanya, saat ini kami mendorong para pengusaha mengoptimalkan jalur udara agar dapat melakukan kegiatan ekspornya. Kami telah melakukan pertemuan dengan para pengusaha maskapai, mereka siap membantu para eksportir," kata Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan Kadin Indonesia Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dalam diskusi Peran Transportasi Udara dalam Mendukung Ekspor Nasional Indonesia, Denon mengatakan saat ini permasalahan yang dialami oleh pengusaha adalah tidak biasa secara optimal mengirimkan barangnya melalui jalur laut.

Ia juga menjelaskan bahwa dari data yang dimilikinya bahwa pandemi COVID-19 berimbas kepada dunia pelayaran dan juga pelabuhan yang mengakibakan terganggu sumber daya manusia.

Hal ini mengakibatkan pelayanan di pelabuhan jadi terhambat sehingga jumlah kapal berkurang dan perputaran kapal serta container menjadi sedikit sehingga berimbas juga kepada ocean freight yang semakin tinggi.

Denon juga mengatakan dari diskusi yang dilakukan, pihaknya akan coba merumuskan apa saja yang harus dilakukan dalam situasi seperti sekarang tanpa harus mengganggu mekanisme pasar.

Salah satu alternatif yang saat ini dapat dilakukan oleh para eksportir adalah mengirimkan barang melalui jalur udara.

"Kami akan mencoba audiensi kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk berdiskusi dan meminta dukungannya," katanya.

Denon berharap upaya yang dilakukan oleh Kadin Indonesia ini membuahkan hasil yang optimal sehingga dapat mempermudah para eksportir melakukan kegiatan usaha, sehingga dapat berdampak positif pada perekonomian Indonesia yang saat ini mulai membaik seiring dengan makin meredanya angka penyebaran COVID-19.

Baca juga: Kadin ungkap tantangan ekonomi dari produktivitas hingga ekosistem

Baca juga: Kadin: CHSE dan digital tourism jadi kunci pengembangan wisata

Baca juga: Kadin: Presidensi G20 2022 bisa beri manfaat ekonomi yang panjang