Wagub: gerebek lumpur beri efek positif pada Jakarta
7 Oktober 2021 21:53 WIB
Pasukan oranye dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Pusat turun membersihkan Kali Sentiong dalam kegiatan gerebek lumpur, Minggu (18/10/2020). ANTARA/HO-KOminfotik Jakarta Pusat.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan program gerebek lumpur memberikan efek positif dalam mengurangi dampak bencana banjir di Jakarta.
Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Kamis, mengatakan, proram gerebek lumpur tersebut berjalan baik dan telah memberi dampak pengendalian banjir pada tahun 2020, sehingga tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
"Program gerebek lumpur itu sudah menjadi program tahunan selama beberapa tahun. Alhamdulillah hasilnya baik. Kita tahu intensitas hujan yang tinggi pada tahun lalu dapat dikendalikan dengan baik sehingga banjir tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Riza berharap, dilaksanakannya program gerebek lumpur ini, juga bisa mengendalikan banjir pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022 dengan baik.
Baca juga: DKI targetkan keruk 163 ribu meter kubik lumpur Waduk Munjul
Namun, sebaik apapun perencanaan, program, dan fasilitas yang dibuat, kata dia, semuanya bergantung pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi atau tidak dalam program pemerintah dengan.
Menurut Riza, partisipasi masyarakat itu, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga lingkungan masing-masing, serta membersihkan selokan di lingkungan sekitar, sehingga ketika intensitas hujan tinggi tidak mengakibatkan banjir.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, menilai, program gerebek lumpur ini kurang efektif mengurangi banjir dan hanya terkesan untuk mencari sensasi.
"Program gerebek lumpur hanya mencari sensasi. Ini bukan program besar, tapi hanya politis," kata Idam di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/10).
Baca juga: Anies Baswedan pastikan DKI siaga dan antisipasi dampak musim hujan
Baca juga: 150 petugas dikerahkan untuk "gerebek lumpur"
Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Kamis, mengatakan, proram gerebek lumpur tersebut berjalan baik dan telah memberi dampak pengendalian banjir pada tahun 2020, sehingga tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
"Program gerebek lumpur itu sudah menjadi program tahunan selama beberapa tahun. Alhamdulillah hasilnya baik. Kita tahu intensitas hujan yang tinggi pada tahun lalu dapat dikendalikan dengan baik sehingga banjir tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Riza berharap, dilaksanakannya program gerebek lumpur ini, juga bisa mengendalikan banjir pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022 dengan baik.
Baca juga: DKI targetkan keruk 163 ribu meter kubik lumpur Waduk Munjul
Namun, sebaik apapun perencanaan, program, dan fasilitas yang dibuat, kata dia, semuanya bergantung pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi atau tidak dalam program pemerintah dengan.
Menurut Riza, partisipasi masyarakat itu, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga lingkungan masing-masing, serta membersihkan selokan di lingkungan sekitar, sehingga ketika intensitas hujan tinggi tidak mengakibatkan banjir.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, menilai, program gerebek lumpur ini kurang efektif mengurangi banjir dan hanya terkesan untuk mencari sensasi.
"Program gerebek lumpur hanya mencari sensasi. Ini bukan program besar, tapi hanya politis," kata Idam di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/10).
Baca juga: Anies Baswedan pastikan DKI siaga dan antisipasi dampak musim hujan
Baca juga: 150 petugas dikerahkan untuk "gerebek lumpur"
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021
Tags: