Jakarta (ANTARA) - Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melaporkan elektabilitas Partai Demokrat naik dua persen kurun waktu empat bulan terakhir di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman menanggapi hasil survei SMRC menyatakan dari sembilan partai politik (Parpol) di DPR, AHY ketua umum Parpol berpotensi potensi memimpin bangsa ini ke depannya.

"AHY satu-satunya tokoh non pejabat publik yang masuk dalam papan 15 besar elektabilitas, pada urutan keenam," kata Benny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Survei SMRC: PKB menguat dua tahun terakhir

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan dengan jabatan hanya ketua umum, AHY berhasil mencapai popularitas hingga 67 persen. Benny menilai itu menjadi sinyal jika AHY bisa melakukan sesuatu yang lebih agresif bagi kepentingan masyarakat umum.

Sejumlah Parpol kelas menengah mengalami kenaikan tren elektabilitas. Kenaikan tertinggi diperoleh Partai Demokrat dengan elektabilitasnya naik dua persen dalam waktu empat bulan, dari 6,6 persen pada Mei 2021 menjadi 8,6 persen pada September 2021.

Sementara ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi satu-satunya ketua umum parpol yang tren elektabilitasnya naik. Dalam simulasi tertutup 15 nama, tren elektabilitas AHY naik 0,3 persen dari 4,2 persen pada Maret 2021 menjadi 4,5 persen pada September 2021.

Sementara itu, Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan partai yang mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir adalah PKB, Golkar, Demokrat, PKS, dan NasDem.

Baca juga: Survei SMRC: PDIP sulit menangkan Prabowo di Pilpres

Hal itu juga disampaikan Deni saat menyampaikan hasil survei terbaru SMRC bertajuk "Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024" secara daring, di Jakarta, Kamis.

Hasil survei ini menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, yakni 22,1 persen, disusul Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, Gerindra 9,9 persen, Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan NasDem 4,2 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen, dan yang belum tahu 18,8 persen.

Survei opini publik ini digelar pada 15 - 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Baca juga: Survei SMRC: Dukungan publik kepada Prabowo menurun