Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur (Flotim) mengerahkan 30 personel untuk membantu penanganan konflik antarwarga yang kembali pecah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis siang.

"Kami telah menerjunkan 30 personel yang bergabung dengan personel Polsek Adonara Barat dan Adonara Timur untuk mengamankan situasi di lapangan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Flores Timur Komisaris Polisi Jance Seran dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya penanganan konflik antarwarga dari Desa Narasaosina dengan Wotan di Kelurahan Waiwerang, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, yang pecah pada Kamis (7/10) siang.

Baca juga: Bentrok antarwarga di Pulau Adonara akibatkan seorang polisi terluka
Baca juga: Flores Timur bentuk tim percepatan perdamaian konflik lahan di Adonara


Jance Seran mengatakan selain puluhan personel yang diterjunkan, pihaknya juga terus memantau situasi dil apangan sehingga jika situasi belum terkendali maka akan ditambah personel bantuan kendali operasi (BKO).

"Kita lihat dulu situasinya, Jika memungkinkan akan BKO pasukan Brimob dari Maumere," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan polisi belum bisa memastikan penyebab konflik antarwarga tersebut karena saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Mengenai dampak konflik, Jance Seran belum mengetahui warga yang menjadi korban namun terdapat satu korban dari anggota polisi yang terluka akibat terkena anak panah di bagian kaki saat melakukan pengamanan di lapangan.

Korban adalah anggota polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor Adonara Timur dan saat ini dalam perawawan medis di Puskesmas Waiwerang, katanya.