Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) memberikan penghargaan Anugerah BAPETEN kepada 346 penerima yang terdiri dari kepala daerah, petugas proteksi radiasi, dan instansi yang telah menaati peraturan serta menerapkan budaya keselamatan dan keamanan pemanfaatan tenaga nuklir.

Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN Asep Saefulloh pada Kamis mengatakan, jumlah penerima penghargaan Anugerah BAPETEN 2021 meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya diberikan kepada 172 penerima.

Baca juga: Mubadala Petroleum raih anugerah Subroto Awards 2021

"Hal ini dikarenakan pembatasan kegiatan masyarakat sudah mulai dilonggarkan sehingga BAPETEN dapat melakukan pengawasan ke daerah-daerah melalui inspeksi ke lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Asep.

Ada lima kategori penerima Anugerah BAPETEN 2021. Pertama, kategori fasilitas radiasi dan zat radioaktif yang penilaiannya berdasarkan hasil inspeksi dan laporan keselamatan fasilitas yang mendapatkan nilai indeks keselamatan dan keamanan lebih dari 95,5.

Kedua, kategori optimisasi keselamatan radiasi pada pasien radiologi. Dasar penilaiannya adalah hasil penilaian kinerja fasilitas kesehatan dan personil yang sesuai dengan ketentuan persyaratan manajemen dan teknis.

Ketiga, kategori laboratorium dosimetri eksternal. Hasil penilaiannya berdasarkan hasil kinerja lembaga yang sesuai dengan persyaratan manajemen dan teknis.

Baca juga: Menkominfo: Jurnalis berperan lawan hoaks

Keempat, kategori petugas proteksi radiasi (PPR) diberikan kepada petugas yang hasil penilaiannya menunjukkan memenuhi kompetensi dan berperan besar dalam penerapan persyaratan keamanan di fasilitasnya.

Kelima, kategori pemerintah daerah. Hasil penilaiannya berdasarkan banyaknya fasilitas di wilayah pemerintahannya yang mendapatkan Anugerah BAPETEN.

Asep memaparkan bahwa dari 346 penerima Anugerah BAPETEN 2021, rinciannya adalah 4 pemerintah daerah, 180 fasilitas kesehatan, 105 fasilitas penelitian dan industri, 46 instansi dan 5 personil untuk kategori optimasi keselamatan radiasi pada pasien radiologi, 3 laboratorium dosimetri, dan 3 orang petugas proteksi radiasi.

Sementara itu Kepala BAPETEN Jazi Eko Istyanto mengatakan, Anugerah BAPETEN merupakan semacam lomba agar masing-masing instansi dapat menunjukkan bahwa mereka patuh dengan peraturan sehingga keselamatan dan keamanan nuklir bisa lebih terjamin.

"Harapan kita dengan adanya Anugerah BAPETEN, budaya keselamatan akan terbentuk. Mungkin suatu ketika semua akan memenuhi syarat," ujar Jazi.


Baca juga: Bapeten dan Badan Pengawas AS kerja sama bidang keselamatan nuklir

Baca juga: Polrestro Jakpus masih selidiki kasus perundungan pegawai KPI

Baca juga: Bapeten: Perguruan tinggi dukung penelitian pengawasan nuklir