Satgas: Perkembangan COVID-19 Yogyakarta semakin membaik
6 Oktober 2021 21:25 WIB
Ilustrator - Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 kepada peserta saat vaksinasi untuk warga lansia di Dinkes Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Yogyakarta, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj/pri.
Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyebut perkembangan kasus COVID-19 di kota tersebut semakin membaik bahkan mencatatkan kondisi terbaik sejak Agustus tahun lalu, salah satunya ditandai dengan konfirmasi kasus harian yang rendah.
"Kondisi saat ini bisa dibilang terbaik sejak Agustus tahun lalu. Selama September dan Oktober, zona hijau RT terus meningkat dan mencatatkan persentase tertinggi," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan aturan PPKM mikro, jumlah RT di Kota Yogyakarta yang berstatus zona hijau mencapai 98,42 persen dan sisanya sebanyak 40 RT atau 1,58 persen adalah RT dengan zona kuning. Di Yogyakarta terdapat 2.535 RT.
"Tidak ada lagi RT dengan zona oranye dan merah. Jumlah RT yang berstatus zona kuning diharapkan bisa semakin berkurang pada pekan berikutnya," katanya.
Sedangkan berdasar kondisi epidemiologi, sebanyak enam dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta berstatus zona kuning, sisanya berada di zona oranye. Di tingkat kelurahan, terdapat 19 dari 45 kelurahan yang berstatus zona kuning.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta pastikan tak ada klaster COVID-19 dari PTM terbatas
Baca juga: 70 persen warga Kota Yogyakarta sudah jalani vaksinasi COVID-19
Ia mengatakan, keterisian tempat tidur perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit juga sudah sangat rendah yaitu rata-rata sekitar 13 persen untuk tempat tidur ICU maupun isolasi.
"Bahkan ada beberapa rumah sakit rujukan yang saat ini tidak lagi menangani pasien COVID-19. Tempat tidur perawatan pun ada yang dialihkan untuk merawat pasien dengan penyakit lain. Tetapi saat dibutuhkan bisa dialihkan kembali dengan cepat," katanya.
Dalam sepekan terakhir, Heroe juga menyebut temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 cukup rendah yaitu sekitar sekitar 10 kasus per hari dengan jumlah pasien sembuh lebih banyak.
"Angka kematian juga semakin rendah. Terkadang ada satu atau bahkan tidak ada laporan pasien meninggal dalam satu hari," katanya.
Baca juga: UGM jadwalkan gelar perkuliahan tatap muka terbatas Oktober 2021
Baca juga: Sultan HB X utamakan rampungkan vaksinasi pelajar sebelum izinkan PTM
Pada Rabu (6/10), Kota Yogyakarta mencatat tambahan 12 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan 14 pasien sembuh atau selesai isolasi, dan tidak ada pasien meninggal dunia. Saat ini, kasus aktif di kota tersebut tercatat 149 kasus.
Meski temuan kasus cukup rendah, namun Heroe meyakinkan jika jumlah testing terhadap temuan kasus tetap tinggi.
"Kami pun menargetkan menuntaskan vaksinasi pada 7 Oktober untuk semua warga Kota Yogyakarta yang wajib vaksin," katanya.
Baca juga: Yogyakarta mulai vaksinasi warga dari hasil penyisiran data RT
Baca juga: Stok vaksin di Yogyakarta 114.000 dosis, tuntaskan vaksinasi Oktober
"Kondisi saat ini bisa dibilang terbaik sejak Agustus tahun lalu. Selama September dan Oktober, zona hijau RT terus meningkat dan mencatatkan persentase tertinggi," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan aturan PPKM mikro, jumlah RT di Kota Yogyakarta yang berstatus zona hijau mencapai 98,42 persen dan sisanya sebanyak 40 RT atau 1,58 persen adalah RT dengan zona kuning. Di Yogyakarta terdapat 2.535 RT.
"Tidak ada lagi RT dengan zona oranye dan merah. Jumlah RT yang berstatus zona kuning diharapkan bisa semakin berkurang pada pekan berikutnya," katanya.
Sedangkan berdasar kondisi epidemiologi, sebanyak enam dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta berstatus zona kuning, sisanya berada di zona oranye. Di tingkat kelurahan, terdapat 19 dari 45 kelurahan yang berstatus zona kuning.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta pastikan tak ada klaster COVID-19 dari PTM terbatas
Baca juga: 70 persen warga Kota Yogyakarta sudah jalani vaksinasi COVID-19
Ia mengatakan, keterisian tempat tidur perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit juga sudah sangat rendah yaitu rata-rata sekitar 13 persen untuk tempat tidur ICU maupun isolasi.
"Bahkan ada beberapa rumah sakit rujukan yang saat ini tidak lagi menangani pasien COVID-19. Tempat tidur perawatan pun ada yang dialihkan untuk merawat pasien dengan penyakit lain. Tetapi saat dibutuhkan bisa dialihkan kembali dengan cepat," katanya.
Dalam sepekan terakhir, Heroe juga menyebut temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 cukup rendah yaitu sekitar sekitar 10 kasus per hari dengan jumlah pasien sembuh lebih banyak.
"Angka kematian juga semakin rendah. Terkadang ada satu atau bahkan tidak ada laporan pasien meninggal dalam satu hari," katanya.
Baca juga: UGM jadwalkan gelar perkuliahan tatap muka terbatas Oktober 2021
Baca juga: Sultan HB X utamakan rampungkan vaksinasi pelajar sebelum izinkan PTM
Pada Rabu (6/10), Kota Yogyakarta mencatat tambahan 12 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan 14 pasien sembuh atau selesai isolasi, dan tidak ada pasien meninggal dunia. Saat ini, kasus aktif di kota tersebut tercatat 149 kasus.
Meski temuan kasus cukup rendah, namun Heroe meyakinkan jika jumlah testing terhadap temuan kasus tetap tinggi.
"Kami pun menargetkan menuntaskan vaksinasi pada 7 Oktober untuk semua warga Kota Yogyakarta yang wajib vaksin," katanya.
Baca juga: Yogyakarta mulai vaksinasi warga dari hasil penyisiran data RT
Baca juga: Stok vaksin di Yogyakarta 114.000 dosis, tuntaskan vaksinasi Oktober
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: