PON Papua
Eko Yuli Irawan sumbang emas untuk Jatim di PON Papua
6 Oktober 2021 21:20 WIB
Lifter putra Jawa Timur Eko Yuli Irawan mengangkat beban pada kelas 67 kg PON Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Rabu (6/10/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Papua (ANTARA) - Peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020
Eko Yuli Irawan memuncaki kelas 67kg angkat besi putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan menyumbangkan kepingan emas untuk Jawa Timur.
Tampil di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kabupaten Jayapura, Rabu malam, Eko Yuli Irawan menundukan tujuh rivalnya dengan mengumpulkan total 312kg barbel (143kg Snatch dan 170kg clean and jerk).
Raihan itu menundukan lifter perwakilan Kalimantan Timur Triyatno yang mengumpulkan total 304kg angkatan (135kg Snatch dan 169kg clean and jerk). Perwakilan Indonesia di Olimpiade London 2012 itu meraih medali perak.
Baca juga: Saat lifter Indonesia di Olimpiade berebut medali PON Papua
Sementara Deni yang mewakili Bengkulu harus puas atas medali perunggu dengan mengumpulkan total angkatan seberat 303kg (snatch 137kg dan clean and jerk 166kg).
Lifter tuan rumah Yosua Asaribab gugur di babak clean and jerk karena tidak sanggup menaklukan barbel seberat 120kg dan 130kg. Yosua hanya menuntaskan angkatan snatch di percobaan kedua 105kg.
Pun dengan lifter Jambi Danial yang tumbang di babak snatch dengan mengumpulkan angkatan 122kg.
Atlet Jawa Barat Nur Fuad Jamal sempat diperhitungkan sebagai calon kuda hitam di antara Olimpia dengan 283kg total angkatan (126kg Snatch dan 153kg clean and jerk). Nur hanya gagal di angkatan 130 Snatch sepanjang final.
Baca juga: Lampung raih emas angkat besi PON Papua kelas 61kg
Baca juga: Lifter putri Jambi sumbang emas angkat besi
Eko Yuli Irawan memuncaki kelas 67kg angkat besi putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan menyumbangkan kepingan emas untuk Jawa Timur.
Tampil di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kabupaten Jayapura, Rabu malam, Eko Yuli Irawan menundukan tujuh rivalnya dengan mengumpulkan total 312kg barbel (143kg Snatch dan 170kg clean and jerk).
Raihan itu menundukan lifter perwakilan Kalimantan Timur Triyatno yang mengumpulkan total 304kg angkatan (135kg Snatch dan 169kg clean and jerk). Perwakilan Indonesia di Olimpiade London 2012 itu meraih medali perak.
Baca juga: Saat lifter Indonesia di Olimpiade berebut medali PON Papua
Sementara Deni yang mewakili Bengkulu harus puas atas medali perunggu dengan mengumpulkan total angkatan seberat 303kg (snatch 137kg dan clean and jerk 166kg).
Lifter tuan rumah Yosua Asaribab gugur di babak clean and jerk karena tidak sanggup menaklukan barbel seberat 120kg dan 130kg. Yosua hanya menuntaskan angkatan snatch di percobaan kedua 105kg.
Pun dengan lifter Jambi Danial yang tumbang di babak snatch dengan mengumpulkan angkatan 122kg.
Atlet Jawa Barat Nur Fuad Jamal sempat diperhitungkan sebagai calon kuda hitam di antara Olimpia dengan 283kg total angkatan (126kg Snatch dan 153kg clean and jerk). Nur hanya gagal di angkatan 130 Snatch sepanjang final.
Baca juga: Lampung raih emas angkat besi PON Papua kelas 61kg
Baca juga: Lifter putri Jambi sumbang emas angkat besi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: