Melbourne (ANTARA News/Reuters) - Unggulan tiga Novak Djokovic mengalahkan Andy Murray dari Inggris 6-4 6-2 6-3 untuk menjuarai Grand Slam Australia Terbuka untuk yang kedua kalinya, Minggu, sekaligus memperpanjang 75 tahun penantian Inggris Raya akan seorang juara tunggal putra pada turnamen Grand Slam.

Djokovic, yang juga pahlawan kemenangan Serbia di Piala Davis tahun lalu, sangat mendominasi pertandingan atas petenis Skotlandia itu, yang kekalahannya kali ini berarti merupakan kegagalan yang ketiganya dalam final Grand Slam tanpa memenangi satu set pun.

Djokovic, yang satu-satunya gelar Grand Slam sebelumnya dia rebut di Melbourne tiga tahun lalu, memulai pertandingan dengan awal yang lamban seolah-olah energinya terkuras oleh panasnya suhu kota Melbourne yang sepertinya lebih berpihak kepada Murray.

Tetapi tekanan yang tak henti-hentinya oleh Djokovic memaksa Murray melakukan kesalahan demi kesalahan, khususnya dalam "forehand", sehingga membuat Djokovic berhasil merebut set pertama dari runner-up Australia Terbuka tahun lalu itu.

Pada set kedua, Murray bermain seperti orang yang telah terkuras tenaganya sehingga pertandingan berlangsung tidak seimbang, apalagi ia mudah kehilangan konsentrasi dan terpancing emosi karena teriakan-teriakan penonton, bahkan teriakan dari tim pelatihnya sendiri menjadi gangguan tersendiri baginya sehingga ia sempat meminta mereka untuk "diam".

Set kedua dimenangi dengan mudah oleh Djokovic 6-2.

Pada set ketiga Djokovic yang terbakar oleh semangat seorang juara dapat mencuri poin dari servis lawan untuk unggul 3-1 dengan sebuah "backhand" yang jatuh tepat di garis lapangan tanpa dapat dikembalikan oleh Murray.

Murray langsung membalas mencuri poin, tetapi Djokovic kemudian melepaskan "forehand" menyilang untuk unggul 5-3.

Djokovic menyelesaikan pertandingan lagi-lagi dengan sebuah pukulan "forehand" yang hanya dapat dikembalikan Murray tanpa bisa melewati net dalam pertandingan selama dua jam 39 menit.

Djokovic merayakan kemenangan dengan melemparkan raket, kaus, dan sepatunya ke arah penonton yang langsung membuat gaduh penonton di Rod Laver Arena karena saling berebutan.

Bagi Murray kekalahan ini memutuskan misinya untuk menjadi petenis Inggris Raya pertama yang meraih gelar juara Grand Slam setelah Fred Perry pada 1936.

Ia sudah dua kali kalah dalam misinya itu, pertama sewaktu di Amerika Serikat Terbuka 2008 dan kemudian di Australia Terbuka 2009, keduanya dikalahkan Roger Federer, juga dengan tiga set langsung.(*)

(H-OKS/I015)