Sungai Biuku Banjarmasin disiapkan jadi objek wisata alamiah
6 Oktober 2021 18:46 WIB
Peserta pemaparan Sungai Biuku, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara menjadi sebuah objek wisata alamiah di Banjarmasin, Rabu (6/10/2021). (FOTO ANTARA/Hasan Z)
Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ibnu Sina menyatakan keinginannya untuk mewujudkan Sungai Biuku, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara benar-benar menjadi sebuah objek wisata alamiah.
"Kita berharap Sungai Buiuku menjadi objek wisata yang memiliki sentuhan alami, di mana ada rumah-rumah banjar, lengkap dengan sarana jukungnya, dihiasi oleh vegetasi lokal yang disertai pula dengan kehadiran satwa, seperti biuku atau bidawang," katanya di Banjarmasin, Rabu.
Ia meminta bantuan pihak Tecnikatama, sebuah jasa konsultan membuat rencana induk dalam mewujudkan keinginan tersebut sehingga ke depan ada gambaran atau arah pembangunan objek wisata tersebut.
Apabila sudah terwujud apa yang diinginkan, kata dia, maka di Banjarmasin akan ada objek wisata unggulan berbasis sungai, lahan perkebunan, kehidupan tradisi, lahan pertanian, kuliner khas, usaha kecil menengah, serta memunculkan usaha-usaha baru.
Wali Kota juga minta dukungan semua pihak dalam upaya mencapai keinginan tersebut, artinya wilayah itu ditetapkan sesuai rencana induk.
"Jangan didahului dimiliki pihak lain, terutama deveploper, karena kalau sudah terdahului pihak lain maka gagal mewujudkan wilayah tersebut sebagai objek wisata alamiah," kata Ibnu Sina..
Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikkhsan Alhaq menyebutkan tujuan pemaparan adalah untuk mengidentifikasi kelayakan objek wisata Sungai Biuku, sebagai kampung wisata yang baik dan berkelanjutan .
Ia juga berharap selain Sungai Biku objek objek yang lain, seperti Pulau Bromo, Sungai Jingah, Kuin Kecil memiliki rencana induk sehingga jelas arah dalam upaya pengembangannya ke depan.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Asisten Ekonomi Doyo muncul beberapa saran dan pendapat, seperti dari Paman Anum dari Forum Komunitas Hijau yang merasa bersyukur ada perencanaan kedepan mengembangkan kawasan Sungai Biuku.
Hanya saja ia berharap dalam pengembangan tersebut tidak menghilangkan khas setempat sebagai sentra kebun rambutan garuda, rambutan timbul, antalagi, batu, dangut, dan rambutan gula batu.
"Sangat elok jika Sungai Biuku dijadikan agrowisata rambutan, wisatawan menikmati alam seraya susur sungai dan memetik langsung buah rambutan dipohon, selain itu juga juga dipertahankan vegetasi lokasl seperti pohon putat, pohon gayam, pohon rambai pagi, jingah, buah mundo, dan lainnya, dan vegetasi tersebut bisa menjadi menahan abrasi di tepian, dan akarnya bisa menjadi habitat biota air," demikian Ikkhsan Alhaq.
Baca juga: Menparekraf dorong Pengembangan wisata sungai di Banjarmasin
Baca juga: Banjarmasin kembangkan wisata susur sungai berpadu agro wisata
Baca juga: Wisata susur sungai Banjarmasin dibuka dengan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat teliti potensi sungai wisata Banjarmasin
"Kita berharap Sungai Buiuku menjadi objek wisata yang memiliki sentuhan alami, di mana ada rumah-rumah banjar, lengkap dengan sarana jukungnya, dihiasi oleh vegetasi lokal yang disertai pula dengan kehadiran satwa, seperti biuku atau bidawang," katanya di Banjarmasin, Rabu.
Ia meminta bantuan pihak Tecnikatama, sebuah jasa konsultan membuat rencana induk dalam mewujudkan keinginan tersebut sehingga ke depan ada gambaran atau arah pembangunan objek wisata tersebut.
Apabila sudah terwujud apa yang diinginkan, kata dia, maka di Banjarmasin akan ada objek wisata unggulan berbasis sungai, lahan perkebunan, kehidupan tradisi, lahan pertanian, kuliner khas, usaha kecil menengah, serta memunculkan usaha-usaha baru.
Wali Kota juga minta dukungan semua pihak dalam upaya mencapai keinginan tersebut, artinya wilayah itu ditetapkan sesuai rencana induk.
"Jangan didahului dimiliki pihak lain, terutama deveploper, karena kalau sudah terdahului pihak lain maka gagal mewujudkan wilayah tersebut sebagai objek wisata alamiah," kata Ibnu Sina..
Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikkhsan Alhaq menyebutkan tujuan pemaparan adalah untuk mengidentifikasi kelayakan objek wisata Sungai Biuku, sebagai kampung wisata yang baik dan berkelanjutan .
Ia juga berharap selain Sungai Biku objek objek yang lain, seperti Pulau Bromo, Sungai Jingah, Kuin Kecil memiliki rencana induk sehingga jelas arah dalam upaya pengembangannya ke depan.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Asisten Ekonomi Doyo muncul beberapa saran dan pendapat, seperti dari Paman Anum dari Forum Komunitas Hijau yang merasa bersyukur ada perencanaan kedepan mengembangkan kawasan Sungai Biuku.
Hanya saja ia berharap dalam pengembangan tersebut tidak menghilangkan khas setempat sebagai sentra kebun rambutan garuda, rambutan timbul, antalagi, batu, dangut, dan rambutan gula batu.
"Sangat elok jika Sungai Biuku dijadikan agrowisata rambutan, wisatawan menikmati alam seraya susur sungai dan memetik langsung buah rambutan dipohon, selain itu juga juga dipertahankan vegetasi lokasl seperti pohon putat, pohon gayam, pohon rambai pagi, jingah, buah mundo, dan lainnya, dan vegetasi tersebut bisa menjadi menahan abrasi di tepian, dan akarnya bisa menjadi habitat biota air," demikian Ikkhsan Alhaq.
Baca juga: Menparekraf dorong Pengembangan wisata sungai di Banjarmasin
Baca juga: Banjarmasin kembangkan wisata susur sungai berpadu agro wisata
Baca juga: Wisata susur sungai Banjarmasin dibuka dengan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat teliti potensi sungai wisata Banjarmasin
Pewarta: Imam Hanafi/hasanzainuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: