PON Papua
Sulawesi Selatan raih emas nomor duet senam artistik PON Papua
6 Oktober 2021 17:43 WIB
Atlet renang artistik putri Sulawesi Selatan Nurfa Nurul Utami (kanan) dan Mutiara Nur Azisah (kiri) menari saat mengikuti pertandingan Renang Artistik nomor Duet Technical PON Papua di Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (6/10/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU
Jayapura (ANTARA) - Sulawesi Selatan memastikan medali emas dalam perlombaan renang artistik nomor duet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Rabu.
Dari dua penampilan yakni technical dan free routine, kolaborasi Mutiara Nur Azisah, Nabila Putri Giswatama, dan Nurfa Nurul Utami sukses membius penonton dan dewan juri sehingga mereka mendapat nilai akhir tertinggi yakni 71,52.
Kunci kemenangan dari Sulawesi Selatan ada pada penampilan duet free routine yang menurunkan Mutiara dan Nabila. Mereka mendapat nilai tertinggi 72,83.
Baca juga: Livia Lukito raih emas renang artistik nomor solo technical PON Papua
Sementara pada penampilan pertama, Sulawesi Selatan menduetkan Mutiara dengan Nurfa Nurul untuk tampil di technical routine. Mereka hanya mampu berada di posisi ketiga dengan nilai 70,22.
"Kami lebih unggul di koreografi. Kami punya tema untuk ditampilkan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Jadi itu yang membuat kami unggul," kata sang pelatih Shelvi Melowa kepada Antara, Rabu.
Dalam renang artistik nomor duet ini, Jawa Timur harus puas pulang dengan medali perak setelah mengumpulkan nilai akhir 70,96.
Jawa Timur sempat unggul dan berada di urutan teratas berkat penampilan Livia Lukito dan Shabrina Septiherlita pada gerakan teknik dengan nilai 71,25.
Namun saat tampil pada gerakan bebas, Livia dan Septiherlita hanya mampu berada di urutan ketiga dengan nilai 70,66.
Adapun pada lomba hari ini, perunggu diraih DKI Jakarta dengan nilai akhir 70,81. Nilai ini masing-masing berasal dari duet technical routine 70,43 dan duet free routine dengan nilai 71,20.
Renang artistik masih menyisakan satu nomor perlombaan yakni team yang dijadwalkan bergulir di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Kamis (7/10).
Baca juga: Livia Lukito punya kans tambah dua medali renang artistik untuk Jatim
Baca juga: Livia Lukito sebut PON Papua bisa jadi yang terakhir
Dari dua penampilan yakni technical dan free routine, kolaborasi Mutiara Nur Azisah, Nabila Putri Giswatama, dan Nurfa Nurul Utami sukses membius penonton dan dewan juri sehingga mereka mendapat nilai akhir tertinggi yakni 71,52.
Kunci kemenangan dari Sulawesi Selatan ada pada penampilan duet free routine yang menurunkan Mutiara dan Nabila. Mereka mendapat nilai tertinggi 72,83.
Baca juga: Livia Lukito raih emas renang artistik nomor solo technical PON Papua
Sementara pada penampilan pertama, Sulawesi Selatan menduetkan Mutiara dengan Nurfa Nurul untuk tampil di technical routine. Mereka hanya mampu berada di posisi ketiga dengan nilai 70,22.
"Kami lebih unggul di koreografi. Kami punya tema untuk ditampilkan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Jadi itu yang membuat kami unggul," kata sang pelatih Shelvi Melowa kepada Antara, Rabu.
Dalam renang artistik nomor duet ini, Jawa Timur harus puas pulang dengan medali perak setelah mengumpulkan nilai akhir 70,96.
Jawa Timur sempat unggul dan berada di urutan teratas berkat penampilan Livia Lukito dan Shabrina Septiherlita pada gerakan teknik dengan nilai 71,25.
Namun saat tampil pada gerakan bebas, Livia dan Septiherlita hanya mampu berada di urutan ketiga dengan nilai 70,66.
Adapun pada lomba hari ini, perunggu diraih DKI Jakarta dengan nilai akhir 70,81. Nilai ini masing-masing berasal dari duet technical routine 70,43 dan duet free routine dengan nilai 71,20.
Renang artistik masih menyisakan satu nomor perlombaan yakni team yang dijadwalkan bergulir di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Kamis (7/10).
Baca juga: Livia Lukito punya kans tambah dua medali renang artistik untuk Jatim
Baca juga: Livia Lukito sebut PON Papua bisa jadi yang terakhir
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: