Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memastikan bahwa tidak ada gangguan signifikan sehingga menyebabkan rangkaian pertandingan dibatalkan pada gelaran PON Papua kendati beberapa atlet terkonfirmasi positif COVID-19.

“Berjalan sesuai dengan perencanaan kita, tidak ada ganggu signifikan. Secara umum, baik panitia penyelenggara, atlet, pelatih dan pendamping menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati atau yang ditetapkan Satgas COVID-19,” kata Menpora dalam diskusi daring PON Papua di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa panitia PON Papua telah melakukan berbagai antisipasi mencegah penyebaran COVID-19 pada penyelenggaraan PON yang berlangsung hingga 14 Oktober 2021.

Dia mengatakan temuan kasus positif COVID-19 pada sejumlah atlet telah ditangani dengan baik.

Baca juga: Praktik "sepak bola gajah" di PON Papua dibantah Menpora

Menurutnya, mayoritas atlet yang terpapar itu sama sekali tidak memiliki gejala apapun.

"Penanganannya, kita koordinasikan dan rata-rata mereka tidak bergejala, karena begitu hasil swab positif, langsung dipisahkan,” kata dia.

Dia memastikan, pihaknya akan memantau terus keadaan atlet tersebut sehingga dapat segera pulih dan tidak menularkan kepada orang lain.

"Kita perhatikan dengan sebaik-baiknya dan mudah-mudahan yang terkena itu bisa segera pulih,” katanya.

Baca juga: Temuan kasus COVID-19 dan protap penanganan di PON Papua

Berdasarkan keterangan dari juru bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua Silwanus Sumule ada 29 orang yang terpapar, terdiri atas atlet, ofisial dan panitia pelaksana.

Penyebaran 29 orang yang positif itu yakni, 13 orang di Timika, tujuh orang di Kabupaten Jayapura, enam orang di Kota Jayapura dan tiga orang di Merauke.

Menpora Zainudin Amali pun akan memanggil panitia pengawasan dan pengarah bersama PB PON untuk membahas masalah tersebut.

Dia mengatakan bahwa PON Papua yang dibuka sejak 2 Oktober 2021, telah menjalankan protokol kesehatan yang ketat terutama bagi kontingen dari setiap provinsi.

Baca juga: Polri sebut pelaksanaan PON XX Papua berjalan kondusif

“Untuk atlet dan pelatih secara reguler mereka jalani tes usap antigen. Pada saat sebelum berangkat juga PCR, begitu tiba juga, itu antigen dulu, hal-hal seperti ini sudah dilakukan,” katanya.