Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mulai gerah dengan maraknya para gembel-pengemis (gepeng) dan anak jalanan yang beraktivitas di sejumlah ruas jalan protokol yang dinilai meresahkan dan menggangu aktifitas pengguna jalan.

"Segera diturunkan tim untuk menertibkan mereka, karena sudah menggangu aktivitas pengendara di jalan-jalan," ujar dia, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Ia mengungkapkan, para gepeng dan anak jalanan itu bukan sepenuhnya warga Makassar, melainkan sebagian besar sengaja datang dari luar Makassar yang sengaja datang ke Makassar untuk meminta-minta.

Baca juga: Satpol PP ajak masyarakat tidak beri uang gelandangan dan anak jalanan

"Gepeng dan anak jalanan itu 70 persen dari luar Makassar. Karena mereka rata-rata dari pemukiman-pemukiman liar dari luar. Itu sudah terbukti seperti itu," kata dia.

Ia menekankan, setiap orang yang datang dari luar, apalagi mata pencarian ke kota untuk mengemis harus dibina lebih intensif di tingkat RT/RW setempat dimana mereka berdomisili sementara.

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat pulangkan 25 tunawisma terjaring di Tanah Abang

Ia tidak memungkiri, jajaran pejabat Dinas Sosial Makassar sebelumnya tidak bekerja secara baik sehingga terjadi pembiaran kepada para gepeng dan anak jalanan ini yang semakin masif mencari uang di ruas jalan-jalan kota.

Kendati demikian, melalui perubahan komposisi jabatan dinas terkait, persoalan sosial itu akan segera teratasi sebab aturan Peraturan Daerah sudah ada mengatur soal itu.

Baca juga: Mensos sebut ada "mafia" di balik gepeng

"Sekarang baru mulai kita dibangkitkan. Kemarin memang lumpuh. Saya akui Dinas Sosial kita tidak berfungsi baik kemarin, tapi sekarang sudah mulai dikembalikan tugas dan fungsinya," kata dia.