Jayapura (ANTARA) - Kontingen Banten, Jawa Timur dan Kepulauan Riau membukukan masing-masing satu medali emas dari cabang olahraga layar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, selepas perlombaan hari keempat di Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Rabu.

Banten memperoleh emas di nomor RS One putra melalui Dexy Priany yang mampu menorehkan prestasi dalam penampilan perdananya di tingkat PON.

Bersaing dengan sejumlah nama yang lebih senior, seperti Muhammad Ramadhan Syarif dari Sulawesi Selatan, yang pernah memperoleh medali perunggu PON 2016 Jawa Barat, Dexy sukses menutup perlombaan selama empat hari dengan catatan 14.0 poin.

Medali perak nomor RS One putra menjadi milik atlet DKI Jakarta Ridwan Ramadan yang memperoleh 16.0 poin, sedangkan perunggu dibawa pulang wakil Jabar Kahea Abdillah Zulfikar (32.0).

Baca juga: Atlet layar putra Kepri sumbang satu emas dan satu perak

Dexy sempat mengalami kesulitan di perlombaan hari pertama saat ia finis di peringkat keempat balapan kedua, membuatnya menempati klasemen urutan kedua kala itu.

Namun, semenjak hari kedua hingga terakhir, Dexy konsisten tak pernah finis di luar tiga terdepan tiap balapan.
Atlet layar Banten Dexy Priany memacu kecepatan dalam perlombaan layar nomor RS One putra PON Papua di perairan Pantai Hamadi, Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)


"Hari pertama memang masih mengenal angin walaupun sudah 10 hari berlatih di sini, tetapi mungkin yang paling fatal karena sempat ada salah ambil keputusan," kata Dexy ditemui usai perlombaan.

"Setelah hari kedua itu mulai bisa lebih konsisten, termotivasi orang tua dan ingat dengan kerasnya persiapan sama latihan untuk ini semua. Syukurlah bisa penuhi target dari Banten satu emas," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Oka Sulaksana sabet emas layar PON delapan edisi beruntun

Sementara itu, tim layar Jatim memperoleh medali emas di nomor Techno 293 putra lewat atletnya M. Viko Wijanarko.

Dari total 11 balapan yang dilangsungkan sejak hari pertama hingga keempat, Virko memenangi delapan di antaranya dan penilaian akhir hanya diambil sembilan balapan sehingga ia meraih emas lewat raihan total bersih 10.00 poin.

Viko unggul jauh dari peraih medali perak, yakni Deva Badhi Kurniawan asal DKI Jakarta yang memiliki 23.00 poin dan wakil Jabar Adesta Raya Ramdhany (24.00) yang berakhir membawa pulang perunggu.

Sedangkan Kepri mendapatkan medali emas nomor Laser Standard putra lewat atletnya Ahmad Zainuddin yang konsisten selalu finis terdepan dari total 12 balapan dalam empat hari perlombaan, kecuali sekali pada balan ke-10 hari ketiga, dan berakhir dengan nilai bersih 10.00 poin.

Baca juga: Atlet layar tuan rumah sumbang dua medali emas tambahan PON Papua

Raihan medali emas di PON Papua memperbaiki prestasi Ahmad yang pada PON 2016 Jabar hanya mendapatkan perak.

Juara bertahan nomor Laser Standard putra, Sujatmiko Siswanto asal Jabar, kini harus puas dengan medali perak setelah mengumpulkan 23.00 poin sementara perunggu dibawa pulang wakil Jatim Bobi Muhamad Hakim (24.00).

Selamat empat hari pertama cabang olahraga layar PON Papua telah melombakan delapan nomor yang diikuti 60 atlet dari 13 provinsi.

Selanjutnya pada Kamis (7/11) dua nomor layar akan dilombakan yakni Laser Handicap Marathon terbuka dan RS One Marathon terbuka, yang bakal diikuti 14 peserta dari sembilan provinsi.