Abu Vulkanik Bromo Menuju Pasuruan
29 Januari 2011 09:42 WIB
Kawah Gunung Bromo menyemburkan abu vulkanik setinggi hingga 800 meter, saat letusan minor dengan amplitudo maksimum hingga 40 milimeter dengan durasi waktu antara 25 hingga 395 detik, disaksikan dari Sukapura, Probolinggo, Sabtu (22/1). (ANTARA/Eric Ireng)
Pasuruan (ANTARA News) - Abu vulkanik Gunung Bromo terbawa angin ke arah utara untuk memasuki wilayah Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu.
Dari pemantauan, sejak aktivis vulkanik Bromo meningkat lagi Jumat (28/1), Gunung Bromo terus mengeluarkan suara gemuruh dan sewaktu-waktu diiringi suara menggelegar.
Kalau pada Jumat, abu vulkanik Bromo itu terbawa angin ke arah timur, maka kini berbelok ke arah utara di wilayah Pasuruan.
Abu vulkanik terbawa angin sampai di atas wilayah kota Pasuruan, tetapi abu tidak sampai turun sehingga Pasuruan tidak menjadi kelam.
Hujan abu tipis turun di wilayah Tosari. Abu vulkanik Bromo yang hitam pekat terlihat membubung tinggi.
Sumarmiati, warga Desa Wonokitri, yaitu desa paling dekat dengan puncak Gunung Bromo, Sabtu, mengatakan hujan abu tipis turun di desanya, sementara abu vulkanik hitam pekat terlihat membumbung tinggi.
Trisno Sudigdo, warga Tosari, juga mengatakan hujan abu tipis turun di desanya itu. Namun, warga tetap tenang dan bekerja seperti biasa dalam menghadapi fenomena alam tersebut.
Secara visual, sejak kemarin Gunung Bromo terus mengeluarkan suara gemuruh yang kadang disertai suara menggelegar. Namun ketika asap tebal telah keluar, suara gemuruh itu berhenti, sementara asap mengepul tersebar sesuai arah angin.
KR-MSW/M008
Dari pemantauan, sejak aktivis vulkanik Bromo meningkat lagi Jumat (28/1), Gunung Bromo terus mengeluarkan suara gemuruh dan sewaktu-waktu diiringi suara menggelegar.
Kalau pada Jumat, abu vulkanik Bromo itu terbawa angin ke arah timur, maka kini berbelok ke arah utara di wilayah Pasuruan.
Abu vulkanik terbawa angin sampai di atas wilayah kota Pasuruan, tetapi abu tidak sampai turun sehingga Pasuruan tidak menjadi kelam.
Hujan abu tipis turun di wilayah Tosari. Abu vulkanik Bromo yang hitam pekat terlihat membubung tinggi.
Sumarmiati, warga Desa Wonokitri, yaitu desa paling dekat dengan puncak Gunung Bromo, Sabtu, mengatakan hujan abu tipis turun di desanya, sementara abu vulkanik hitam pekat terlihat membumbung tinggi.
Trisno Sudigdo, warga Tosari, juga mengatakan hujan abu tipis turun di desanya itu. Namun, warga tetap tenang dan bekerja seperti biasa dalam menghadapi fenomena alam tersebut.
Secara visual, sejak kemarin Gunung Bromo terus mengeluarkan suara gemuruh yang kadang disertai suara menggelegar. Namun ketika asap tebal telah keluar, suara gemuruh itu berhenti, sementara asap mengepul tersebar sesuai arah angin.
KR-MSW/M008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: