Kairo (ANTARA News/AFP) - Presiden Mesir Hosni Mubarak hari Jumat memperluas jam malam yang mencakup seluruh 28 wilayah gubernuran di negara itu, demikian diumumkan televisi pemerintah pada akhir hari keempat protes.

Ia sebelumnya memberlakukan jam malam hanya di Kairo, Iskandariyah dan Suez.

"Setelah dekrit sebelumnya... panglima angkatan bersenjata memutuskan memperluas jam malam yang mencakup seluruh wilayah gubernuran di negara itu," kata televisi pemerintah dalam siaran tersebut.

Jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) sampai pukul 07.00, hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Mubarak telah meminta angkatan bersenjata, dalam kerja sama dengan polisi, untuk melaksanakan keputusan tersebut, dan menjaga keamanan dan mengamankan kantor pemerintah serta harta benda masyarakat, katanya.

Sedikitnya satu tank ditempatkan di samping bangunan televisi yang menjadi kantor kementerian penerangan, sementara demonstrasi berlanjut di Mesir pada Jumat dengan tuntutan pengunduran diri Mubarak.

Para aktivis muda pro-demokrasi Mesir diilhami oleh pemberontakan yang menggulingkan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali pada bulan ini.

Ben Ali meninggalkan negaranya pertengahan Januari setelah berkuasa 23 tahun di tengah tuntutan yang meningkat agar ia mengundurkan diri meski ia telah menyatakan tidak akan mengupayakan perpanjangan masa jabatan setelah 2014. Ia dikabarkan berada di Arab Saudi.

Ia dan istrinya serta anggota-anggota lain keluarganya kini menjadi buronan dan Tunisia telah meminta bantuan Interpol untuk menangkap mereka. (M014/K004)