Jakarta (ANTARA) - Emiten penyedia energi baru terbarukan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) membukukan kenaikan laba 6,8 persen menjadi 5,13 juta dolar AS pada kuartal II 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4,81 juta dolar AS seiring dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Air Putih di Bengkulu yang telah beroperasi penuh.

Wakil Presiden Direktur KEEN Wilson Maknawi mengatakan, pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan yang mencapai 18,2 juta dolar AS pada kuartal II 2021 atau naik 128,9 persen dari kuartal II 2020 sebesar 7,95 juta dolar AS.

Menurut Wilson dalam keterangan di Jakarta, Rabu, kenaikan pendapatan dan laba perseroan tersebut ditopang kenaikan produksi listrik pada PLTA Pakkat dan PLTA Air Putih.

"Proyek Air Putih sudah fully operated sejak awal tahun 2021 sehingga bisa memberi kontribusi signifikan pada kinerja KEEN selama semester pertama 2021," ujar Wilson.

Karena kenaikan produksi listrik tersebut, manajemen Kencana Energy memperkirakan, pendapatan perseroan sampai dengan akhir 2021 akan mencapai 41,8 juta dolar AS, meningkat dibandingkan pendapatan 2020 sebesar 25,3 juta dolar AS.

"Sementara laba bersih 2021 kami perkirakan bisa mencapai 10,7 juta dolar AS, meningkat dari laba tahun 2020 sebesar 8,64 juta dolar AS," kata Direktur Keuangan KEEN Giat Widjaja.

Wilson menyampaikan, pihaknya optimistis bisa mencapai target pertumbuhan sampai akhir 2021 karena proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Madong di Sulawesi Selatan dijadwalkan rampung menjelang 2021.

“Progres konstruksi proyek Madong sejauh ini masih sesuai target dan menjelang akhir tahun sudah bisa berproduksi," ujar Wilson.

Jika proyek PLTM Madong beroperasi nanti, maka tahun ini Kencana Energy bisa memasok energi listrik dari tiga unit pembangkit.

Masing-masing PLTA Pakkat, PLTA Air Putih dan PLTM Madong. PLTA Pakkat sejauh ini telah beroperasi maksimal untuk memenuhi suplai kontrak ke PLN. Sedangkan PLTA Air Putih sudah beroperasi penuh sejak awal semester pertama 2021. Sementara konstruksi PLTM Madong sudah mencapai 92,6 persen sampai akhir September 2021.

"Dengan demikian PLTM Madong sudah masuk tahap finalisasi untuk segera beroperasi penuh akhir tahun ini. Dengan demikian sudah ada kontribusi listrik dari proyek KEEN yang ketiga ini," kata Wilson.

Setelah proyek PLTM Madong dituntaskan, lanjut Wilson, belum ada proyek baru yang akan dikerjakan perusahaan. Sejauh ini, proses due diligence untuk akuisi dua proyek PLTM di wilayah Sumatera Utara itu masih dalam proses negosiasi.

Dengan demikian, belum ada informasi signifikan terkait dengan rencana akuisisi tersebut. Meski demikian, rencana akuisisi akan tetap berlanjut setelah proses negosiasi menemui titik terang.

Baca juga: Kencana Energi bagikan dividen 11,57 persen dari laba bersih 2020

Baca juga: Kurang 130 MW, Bauran EBT disebut telah capai 270 MW pada 2021

Baca juga: DPR: RUU EBT ditargetkan selesai akhir 2021