Indramayu (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Taryadi diduga ikut terseret dalam kasus bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan saat ini yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian setempat.

"Kami akan mencari tahu sejauh mana anggota kami (Taryadi) terlibat (dalam kasus bentrokan itu)," kata Ketua Balitbang Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Indramayu Harris Solihin di Indramayu, Selasa.

Ia mengatakan Taryadi merupakan anggota DPRD Kabupaten Indramayu, dari Fraksi Partai Demokrat, dan yang bersangkutan juga merupakan Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-KAMIS).

Fraksi Demokrat kata Harris, akan mempertanyakan hak imunitas bagi anggota DPRD, karena ketika diamankan oleh pihak yang berwajib, tidak sesuai mengedepankan praduga tak bersalah.

Di mana lanjut Harris, pada saat diamankan Taryadi diseret oleh petugas dan perbuatannya itu sudah tersebar di media massa juga sosial.

"Kalau masalah penangkapan kami akan mendelegasikan fraksi untuk mempertanyakan hak imunitas bagi anggota DPRD," tuturnya.

Harris menambahkan, DPC Partai Demokrat belum bisa menentukan langkah yang akan ditempuh, karena masih melakukan rapat internal.

Demokrat Kabupaten Indramayu lanjut Harris, sangat menyayangkan kejadian yang merenggut nyawa dua korban tersebut. Sehingga, pihaknya pun menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Meskipun begitu, pihaknya juga akan ikut mendalami keterlibatan Taryadi. "Kami juga ikut menyelidiki sejauh mana keterlibatan anggota kami terhadap insiden tersebut," katanya.

Baca juga: Polisi amankan 20 orang buntut bentrokan maut Indramayu Jabar

Baca juga: Polres Indramayu tangkap 10 orang dalam bentrokan berdarah di Tukdana

Baca juga: Polres Indramayu bongkar kasus korupsi BJB Rp600 juta