Jayapura (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengakui pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua sesuai harapan, yakni menjadi contoh penyelenggaraan event olahraga di tengah pandemi COVID-19.

"PON ini sebagai momentum kita untuk belajar, ujicoba kita menyelenggarakan kegiatan di tengah masa pandemi. Karena kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Dari empat hari perjalanan saya di PON Papua ini apa yang saya lihat sih baik, oke," kata Menpora Amali dalam keterangan resminya di Jayapura, Selasa.

Menurut dia, beberapa kegiatan cabang olahraga yang telah dia kunjungi telah memberikan gambaran nyata dalam menyelenggarakan sebuah kejuaraan yang penuh dengan aturan karena pandemi belum berakhir.

"Sudah antri beberapa cabang olahraga yang meminta rekomendasi untuk menyelenggarakan kegiatan nasional dan internasional seperti bulutangkis, panahan, triatlon, squash, basket dan lainnya," kata Amali menambahkan.

"Kalau basket dan sepak bola kan sudah biasa dengan protokol kesehatan di tengah pandemi ini, kalau yang lain-lain kan baru. Makanya ini sebagai momentum belajar menyelenggarakan kegiatan secara offline," pungkas politisi Partai Golkar itu.

Selama pelaksanaan PON Papua, Menpora Zainudin Amali berkantor di Papua. Hal ini dilakukan untuk memantau secara langsung kejuaraan empat tahunan yang baru pertama kali dilakukan di Bumi Cenderawasih. Apalagi pelaksanaannya di tengah pandemi.

Pria asal Gorontalo ini tidak hanya memantau aktifvitas kejuaraan di klaster Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, namun juga ke klaster Mimika dan Jayapura.

PON Papua 2021 mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin dan 681 nomor pertandingan. Multi event terbesar di Tanah Air ini akan bergulir hingga 15 Oktober.

Baca juga: Menpora dapat izin Presiden berkantor di Papua sampai 16 Oktober
Baca juga: Menpora ingatkan Pemda rawat fasilitas olahraga PON XX Papua
Baca juga: Menpora komitmen dorong ajang internasional digelar di Papua