Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyatakan sebagian longsoran tanah yang menutup jalan poros mulai diatasi sehingga membuka akses menuju lima desa yang sebelumnya terisolir.
"Baru dua desa yang tembus ini. Masuk ke Desa Ilan Batu ke Ilan Batu Uru, sudah tembus ke sana. Sisa di atasnya lagi masih ada beberapa titik longsoran, " kata Sekretaris BPBD Kabupaten Luwu, Aminuddin saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa.
Sejauh ini tim dari Dinas Prasarana Umum masih melakukan pembersihan material longsoran yang berada pada beberapa titik di Kecamatan Walenrang Barat yang terdampak bencana longsor, Minggu, 3 Oktober 2021.
Kemudian untuk titik kedua longsoran di Desa Santandung, kata dia, terdapat satu dusun di sana juga masih terisolasi. Kendati demikian, tim terus bekerja membersihkan longsoran agar bisa segera tembus dilalui kendaraan.
Baca juga: Empat orang meninggal akibat banjir bandang-longsor di Luwu
Baca juga: Dampak tanah longsor lima desa di Luwu masih terisolir
Ia mengungkapkan, empat alat berat telah diturunkan untuk membersihkan longsoran tanah menutupi akses jalan. Dua alat berat di Walenrang Barat, satu alat berat di Santandung, dan satu lagi alat berat mengerjakan pengerukan sendimen lumpur di Sungai Makawa.
"Sebagian masyarakat yang terisolir di Walenrang Barat, bantuan logistik kita upayakan lewat roda dua. Saat ini sudah bisa tembus sampai Desa Ilan Batu. Tapi desa lainnya yang terisolir belum dapat bantuan," katanya.
Kendala lain yang dihadapi, ungkap Amiruddin, jaringan sinyal komunikasi sulit tembus, sehingga tim relawan yang bergerak masuk ke dalam lokasi belum diketahui sudah sampai titik mana saja, dan kini masih menunggu informasi tim relawan dari atas.
Data BPBD setempat, terdapat lima desa yang terisolasi yakni Desa Ilanbatu Uru, Desa Lewandi, Desa Lamasi Hulu, Desa Lempang dan Lempang Pasang.
Baca juga: Gubernur Sulsel instruksikan Dinsos persiapkan logistik tambahan
Baca juga: 237 rumah terdampak bencana alam di Kabupaten Luwu
Selain upaya membuka akses jalan bagi desa terisolir, BPBD bersama Dinas Sosial, Tagana telah membuka posko dan dapur umum bagi korban terdampak banjir bandang di sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu.
"Mulai hari ini ada di posko induk sendiri. Ada mobil dapur BPBD, mobil dapur dari Kusdial. Kemudian posko dapur umum untuk masyarakat Desa Santandung. Masuk juga dari Tagana Luwu Utara berposko Masjid Bolong," ujarnya.
Sedangkan bantuan dapur umum dari Baznas diarahkan melayani warga terdampak di Desa Kendekan yang kini sedang mengungsi di masjid setempat. Untuk korban tanah longsor, ada empat orang, semua sudah dimakamkan. Sejauh ini tidak ada laporan ada warga kehilangan anggota keluarganya.
"Korban tertimbun longsor itu ada empat, dan sudah dikuburkan kemarin, tidak ada lagi korban selain empat tadi. Untuk penanganan dampak banjir masih diberikan bantuan logistik serta sumbangan dari berbagai pihak termasuk dapur umum," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Makassar kirim tim penyelamat bantu penanganan bencana Luwu
Baca juga: BPBD Sulsel turunkan TRC Bantu evakuasi korban banjir di Luwu
Baca juga: Warga korban banjir di Kabupaten Luwu berhasil dievakuasi Basarnas
BPBD Luwu sebut akses desa terisolir akibat longsor mulai terbuka
5 Oktober 2021 20:52 WIB
Kondisi pascalongor di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (4/10). ANTARA/HO-Komunitas Drone Tanah Luwu
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: