Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan kegiatan paralel antara paviliun di Glasgow dan Jakarta pada pelaksanaan Konferensi Para Pihak atau Conference of Parties (COP) 26 untuk perubahan iklim.

"Dalam situasi masih pandemi maka kita putuskan mengadakan di dua lokasi. Ada paviliun di Glasgow dan Jakarta untuk optimasi paviliun di Glasgow," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Nunu Nugraha dalam konferensi pers secara daring usai pembukaan Festival Iklim 2021 diikuti di Jakarta, Selasa.

KLHK akan menggunakan auditorium di Manggala Wanabakti sebagai paviliun Indonesia di Jakarta selama pelaksanaan COP26. Talkshow, teatrikal dan kegiatan lain akan disiapkan di sana, sehingga bagi yang tidak berkesempatan melihat di Glasgow, Inggris, dapat mengikutinya di Jakarta.

"Ada jam-jam tertentu yang kegiatannya paralel antara Jakarta dan Glasgow. Tapi final desain paviliun masih dibahas dan akan disampaikan selanjutnya kepada media," ujar dia.

Baca juga: Menteri LHK sampaikan posisi adaptasi RI di pertemuan jelang COP26

Baca juga: Menkeu: RI butuh Rp4.520 triliun untuk capai target baru NDC


Paviliun Indoneia akan memiliki beberapa kegiatan antara lain pameran virtual, pertunjukan seni dan budaya, pertemuan bilateral dan 32 talkshows yang diadakan secara hibrid. Jika desain panggung talkshow di Glasgow hanya dapat menampung sekitar 40 orang maka di Jakarta disiapkan mampu menampung sekitar 78 orang dengan protokol kesehatan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto mengatakan paviliun Indonesia di COP26 akan menjadi tempat "soft diplomacy" aksi iklim multipihak. Sudah banyak yang diupayakan Indonesia dalam tujuh tahun dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dan kegiatan di paviliun nanti juga menjadi bagian dari aksi iklim tersebut

Aksi iklim merupakan kebijakan, program dan implementasi kerja yang tidak tunggal tetapi majemuk. Karenanya, paviliun tersebut akan menjadi etalase keberhasilan dan upaya yang telah diupayakan Indonesia, baik itu dari pemerintah, swasta dan masyarakat, bahkan kelompok terkecil dalam menjalankan aksi iklim.

Menurut dia, upaya Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim akan menjadi perhatian global di COP26 yang rencananya berlangsung di Glasglow pada 31 Oktober sampai dengan 12 November 2021.

Baca juga: Kemenlu antisipasi isu perubahan iklim dan HAM di COP26

Baca juga: Gelar Festival Iklim 2021, KLHK harapkan masyarakat kawal aksi iklim