Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa, dengan saham sektor teknologi memimpin penurunan setelah aksi jual tajam di Wall Street, sementara bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia/RBA, membiarkan kebijakan moneternya tidak berubah seperti yang diperkirakan secara luas.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 0,41 persen atau 30,10 poin menjadi ditutup pada 7.284,40 poin, pulih setelah turun lebih dari 1,0 persen di awal perdagangan karena pasar di seluruh Asia memangkas kerugian mereka.

Indeks-indeks utama di Wall Street jatuh semalam, karena investor membuang saham Big Tech dan saham pertumbuhan lainnya dalam menghadapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah, sementara kekhawatiran tentang potensi gagal bayar utang pemerintah AS juga memicu kehati-hatian.

Baca juga: Saham Australia dibuka melemah jelang putusan suku bunga bank sentral

Saham-saham teknologi di Australia terpangkas 3,0 persen dan mencatat sesi terburuknya dalam lebih dari sebulan. Raksasa beli-sekarang-bayar-kemudian Afterpay anjlok 5,0 persen menjadi ditutup pada level terendah dalam lebih dari dua bulan, sementara perusahaan kecerdasan buatan Appen Ltd menetap di level terendah tiga setengah tahun.

"Tampaknya kita telah memulai bulan dengan banyak volatilitas ... dan perubahan besar di Wall Street tentu saja tidak membantu," kata Brad Smoling, direktur pelaksana di Smoling Stockbroking.

Sementara itu, bank sentral negara itu mempertahankan suku bunga pada rekor terendah selama 11 bulan berturut-turut, dan terdengar siap untuk mempertahankannya lebih lama, bahkan ketika tekanan meningkat untuk mendinginkan pasar perumahan yang panas.

Baca juga: Saham Australia ditutup lebih tinggi, CBA angkat sektor keuangan

"Kami tidak memperkirakan RBA untuk mengubah kebijakan, dan itu mungkin membantu menstabilkan pasar sampai tingkat tertentu," kata Smoling.

Keuangan kelas berat melemah 0,2 persen setelah mencatat sesi terbaik dalam hampir sebulan pada Senin (4/10/2021). Tiga dari apa yang disebut bank "Empat Besar" - National Australia Bank Ltd, Australia and New Zealand Banking Group dan Westpac Banking Corp - tergelincir antara 0,1 persen dan 0,7 persen.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berakhir 1,03 persen atau 137,28 poin lebih rendah pada 13.199,99 poin, terseret oleh saham perawatan kesehatan dan teknologi.

Sebuah lembaga pemikir swasta mengatakan kepercayaan bisnis di negara itu turun pada kuartal ketiga karena penguncian COVID-19 terbaru memukul sentimen.