Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menegaskan komitmennya melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan dengan salah satu langkahnya adalah berkolaborasi bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) untuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

"Langkah Kaltara menuju pembangunan berwawasan lingkungan telah dirintis sejak awal berdiri. Kaltara berperan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah digaungkan pula dalam berbagai forum internasional. Kaltara sendiri menetapkan target untuk menurunkan emisi sebesar 33 persen dari skenario 'business-as-usual' hingga 2030," jelas Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa.

Pemerintah Provinsi Kaltara sendiri telah menandatangani kerja sama dengan YKAN di Jakarta pada Senin (4/10) yang dilakukan oleh Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dan Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto.

Baca juga: Kaltara menerima penghargaan ajang GAE 2021

Zainal menjelaskan komitmen Kaltara terhadap pembangunan hijau diawali sejak bergabung sebagai anggota aktif aktif Governor's Climate and Forests (GCF) Task Force pada 2016. Keterlibatan itu mendorong upaya pembangunan rendah emisi dan pengurangan emisi dari perubahan tata guna lahan.

Kaltara juga telah memiliki kebijakan TAPE atau Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi. Menurutnya, strategi pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan ini amat penting karena Kaltara kaya akan ragam sumber daya alam.

Baca juga: Gubernur Kaltara minta tim vaksinasi masuk ke daerah sulit dijangkau

Dari 7,5 juta hekatare luas provinsi, 90 persen wilayah Kaltara adalah kawasan hutan atau sekitar 5,13 juta hektare. Terdapat pula Taman Nasional Kayan Mentarang seluas 1,3 juta hektare yang termasuk taman nasional terluas di Indonesia dan ekosistem mangrove serta mangrove di kawasan pesisirnya.

Dalam pernyataan serupa Dewan Pengawas YKAN Sarwono Kusumaatmadja mengatakan pembangunan ekonomi hijau yang mendukung kelestarian adalah hal yang penting dalam pembangunan, sebagai salah satu langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca juga: Ratusan babi hutan ditemukan mati di tiga kabupaten di Kaltara

"Pengembangan ekonomi hijau yang mendukung kelestarian alam menjadi strategi yang tak bisa ditawar dalam pembangunan dewasa ini, sebagai bagian dari upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hal ini pun menjadi salah satu kunci meningkatkan ketahanan pangan lokal dan membangun pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai akselerator pembangunan," tegas Sarwono.

Sejak 2019, Kaltara dan YKAN telah aktif berkolaborasi terutama terkait (GFC) untuk mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan dengan penguatan kesatuan pengelolaan hutan (KPH) serta pengembangan skema perhutanan sosial.

Baca juga: BMKG: Kaltara rawan karhutla

Kerja sama yang baru ditandatangan itu, jelas Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto, merupakan penegasan kembali komitmen Kaltara untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dengan dukungan YKAN.

"Dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Kalimantan Utara dan YKAN akan bersama-sama melakukan upaya penguatan perencanaan tata ruang, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan kapasitas, kelembagaan, dan sumber daya manusia," demikian Herlina Hartanto.

Baca juga: Selasa, BMKG prakirakan wilayah Indonesia didominasi cerah berawan