Kendari (ANTARA News) - Tim Gabungan dari SAR, TNI-AL, dan Polairud dikerahkan untuk mencari bangkai pesawat helikopter yang jatuh dan meledak di Teluk Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang terjadi sekitar pukul 08.15 Wita, Kamis.

Wartawan ANTARA di lokasi kejadian melaporkan, tim gabungan dengan menggunakan kapal milik SAR, TNI-AL, dan Polairud serta dibantu kapal nelayan berusaha mencari bangkai heli yang diduga tertanam dalam lumpur di teluk yang berada di jantung Kota Kendari itu.

Pesawat helikopter naas itu jatuh sekitar 250 meter dari bibir pantai "By Pass" Kelurahan Tipulu, Kota Kendari. Sebelum jatuh ke perairan teluk berkedalaman sekitar 5-10 meter itu, heli mengeluarkan bunyi letusan yang terdengar sampai radius 300 meter.

Hingga berita ini ditulis, tim gabungan sudah menemukan bangkai pesawat yang tercebur dalam lumpur, namun belum bisa mengangkat bangkai helikopter karena keterbatasan peralatan, termasuk kapal pengangkat.

Dari dua awak yang ada dalam heli, dua diantaranya dilaporkan kritis dan tengah dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Kendari, sementara satu orang dinyatakan selamat. Ketiga penumpang helikopter tersebut, satu di antaranya Manajer Hotel Plaza Inn Kendari, Lukman dan satu orang lainnya berpakaian seragam Dinas Perhubungan.

Warga yang berada di sekitar lokasi maupun para pengendara yang melintas di jalan By Pass yang sangat padat itu, menyempatkan berhenti dan menyaksikan peristiwa tersebut. Suasana arus lalu lintas kendaraan jalan By Pass tersebut menjadi macet dan kendaraan terpaksa dialihkan ke jalur lain.

Peristiwa naas jatuhnya pesawat helikopter tersebut hingga kini belum diketahui penyebabnya, dan pihak berwajib masih melakukan penyelidikan atas musibah tersebut.

(L004/S026)