Gempa bermagnitudo 5,3 di Laut Banda akibat aktivitas sesar lokal
4 Oktober 2021 22:48 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pengungsi masih bertahan di lokasi penampungan sementara di Desa Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah karena masih merasa takut akan adanya gempa susulan. ANTARA/HO-BPBD Malteng.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bermagnitudo 5,3 di Laut Banda pada Senin malam pukul 21.28 WIB diakibatkan aktivitas sesar lokal.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,53 LS ; 129,65 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah Tenggara Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada kedalaman 20 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut Bambang, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike-slip).
Dampak guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tehoru, Masohi dan Saparua III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 guncang Maluku Tengah
Baca juga: BMKG luncurkan sistem informasi tsunami berbasis radio dan Android
Bambang mengatakan hingga hari Senin, pukul 21.53 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Bambang merekomendasikan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia meminta masyarakat menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca juga: Unand gelar konferensi internasional kebencanaan peringati gempa 2009
Baca juga: Gempa kedalaman 22 km guncang Bima akibat sesar naik busur belakang
Baca juga: Pemkot Padang peringati 12 tahun gempa 30 September 2009
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,53 LS ; 129,65 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah Tenggara Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada kedalaman 20 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut Bambang, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike-slip).
Dampak guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tehoru, Masohi dan Saparua III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 guncang Maluku Tengah
Baca juga: BMKG luncurkan sistem informasi tsunami berbasis radio dan Android
Bambang mengatakan hingga hari Senin, pukul 21.53 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Bambang merekomendasikan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia meminta masyarakat menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca juga: Unand gelar konferensi internasional kebencanaan peringati gempa 2009
Baca juga: Gempa kedalaman 22 km guncang Bima akibat sesar naik busur belakang
Baca juga: Pemkot Padang peringati 12 tahun gempa 30 September 2009
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: