Citeureup, Bogor (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mendapatkan dua penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Indocement, Antonius Marcos di Citeureup, Bogor, Senin, menyebutkan bahwa dua penghargaan tersebut yaitu Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan penghargaan ASEAN Energy Awards 2021 dari ASEAN Center of Energy.

Menurutnya dalam penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021, Indocement meraih kategori Manajemen Energi di Gedung dan Industri-Inovasi Khusus.

Makalah inovasi berjudul 'Penurunan Energi Spesifik pada Penggilingan Akhir Plant 14 dengan Manajemen Ekstraksi Klinker Silo.

Inovasi ini berhasil menghemat konsumsi energi listrik di Plant 14, Kompleks Pabrik Citeureup sebesar 3 juta Kwh per tahun serta berpengaruh terhadap mengurangi emisi CO2 sebesar 3.500 ton CO2 per tahun," kata Marcos.

Menurutnya, pada penghargaan tersebut, terdapat 177 proposal dari seluruh perusahaan dan insan penggiat energi yang berkompetisi untuk memenangkan penghargaan.

Marcos menerangkan, penghargaan ini merupakan ajang penghargaan efisiensi energi nasional yang rutin diadakan oleh Kementrian ESDM sejak 2012 yang saat itu bernama Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN).

Sementara, pada ajang ASEAN Energy Awards 2021, Indocement mendapatkan penghargaan untuk kategori ASEAN Coal Awards 2021. Indocement mendapatkan penghargaan pada sub-kategori “Clean Coal Use and Technology Utilization for Industry Large Sub-Category” setelah memasukkan makalah dengan judul "Sustainable Use of Coal for Better Life by Reducing SOx in Power Plant of Tarjun Factory".

Penghargaan tersebut diserahkan saat pertemuan The 39th ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) pada 16 September 2021 yang dilaksanakan secara luring di Brunei Darussalam dan diikuti secara daring oleh perusahaan-perusahan nominator.

"Di Kompleks Pabrik Tarjun, Indocement memiliki pembangkit listrik mandiri yang telah dilengkapi perangkat khusus bernama Flue Gas Desulphurization (FGD), untuk menurunkan emisi SOX yang dilepaskan ke udara dari hasil pembakaran batu bara. "Perangkat ini telah dipasang dan beroperasi sejak tahun 2018," jelas Marcos.

ASEAN Coal Awards merupakan salah satu kegiatan rutin setiap dua tahun yang dilaksanakan oleh ASEAN melalui ASEAN Centre for Energy (ACE) sebagai komitmen Regional ASEAN dalam mempromosikan pemanfaatan teknologi batubara yang ramah lingkungan.

Dua penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Indocement dalam upayanya menjaga lingkungan hidup.

Perusahaan mengurangi dampak lingkungan dari operasional Indocement melalui beragam terobosan dan inovasi.

"Indocement juga memiliki beberapa terobosan lain, salah satunya seperti penggunaan bahan bakar alternatif dalam bentuk refuse-derived fuel (RDF) yang berasal dari sampah perkotaan, penggunaan RDF tidak hanya mengurangi emisi CO2 tetapi juga membantu mengatasi permasalahan sampah perkotaan," kata Marcos.
Baca juga: Bantu "herd immunity", Indocement vaksinasi massal di Bogor sepekan
Baca juga: Indocement tingkatkan kompetensi humas via "workshop" foto jurnalistik