Jakarta (ANTARA) - Berlibur dengan kapal pesiar bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengunjungi daerah-daerah tertentu di dunia. Tetapi di era pandemi COVID-19 saat ini, apakah Anda bisa melakukannya bila belum divaksinasi?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan agar orang-orang yang belum sepenuhnya mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 menghindari melakukan semua jenis pelayaran.

Anda yang berencana untuk berlayar harus melakukan sejumlah hal antara lain: melakukan tes COVID-19 satu hingga tiga hari sebelum perjalanan, kemudian tiga hingga lima hari setelah perjalanan terlepas dari status vaksinasi Anda.

Baca juga: Ingin naik kapal pesiar tapi uang pas-pasan? Begini tipsnya

Baca juga: Rekomendasi CDC usai divaksin COVID-19 soal bertemu orang dan liburan


Anda juga perlu melakukan karantina mandiri selama tujuh hari setelah liburan bila belum divaksinasi, walau hasil tes COVID-19 negatif. Apabila Anda tidak dites, Anda harus dikarantina selama 10 hari. Selain itu, Anda juga perlu mengenakan masker saat berada di ruang bersama di kapal pesiar.

Sementara itu, operator penyedia layanan pesiar juga memiliki aturannya masing-masing dan mayoritas mengharuskan tamu divaksin penuh.

Carnival Cruise Line misalnya mewajibkan vaksinasi penuh, meskipun mereka mengizinkan anak-anak di bawah 12 tahun dan remaja serta orang dewasa dapat memberikan bukti pengecualian medis.

Celebrity Cruises mensyaratkan tamu berusia 12 tahun ke atas divaksinasi penuh setidaknya dua minggu sebelum kapal berlayar. Aturan vaksinasi penuh juga berlaku pada Disney Cruises dan Royal Caribbean.

Sementara itu, Norwegian Cruise Line dan Princess Cruises mewajibkan tak hanya tamu tetapi juta semua kru divaksin penuh COVID-19.

Vaksinasi lengkap tidak hanya akan membantu melindungi Anda dari sakit parah akibat COVID-19, tetapi juga membantu melindungi orang-orang di sekitar Anda, kata profesor sekaligus chief of infectious disease at the University at Buffalo di New York, Thomas Russo, MD, seperti dikutip dari Health.

Di awal pandemi, kapal pesiar sempat mendapat sorotan terkait ditemukannya kasus COVID-19. Ada beberapa alasan mengapa virus dan penyakit dapat menyebar dengan cepat di kapal pesiar.

"Ada risiko jarak dekat dan berkerumun. Sulit untuk menjaga jarak sosial. Ketika orang-orang berdekatan, virus lebih mudah menyebar di antara mereka," ujar profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University, Richard Watkins, MD.

Russo menambahkan, umumnya di kapal pesiar terdapat tempat makan dan hiburan di dalam ruangan, yang merupakan area yang rentan terhadap penyebaran virus.

Baca juga: Menjajal naik kapal pesiar Sapphire Princess ke Negeri Jiran

Baca juga: Saat naik kapal pesiar, barang terlarang ini sering dibawa orang Indonesia