Jakarta (ANTARA) - Hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan digital PR, Scale PR mencatat 104 startups (perusahaan rintisan) Indonesia berbasis teknologi/digital mendapat total pendanaan sebesar 3,8 miliar dolar AS pada Semester 1 2021.
"Total pendanaan yang diperoleh 104 startups tersebut mencapai 3,8 miliar dolar AS tersebut naik 91 persen dibandingkan total pendanaan sebesar 2 miliar dolar AS di semester pertama tahun 2020. Valuasi pendanaan ini juga naik 216 persen dari 1,2 miliar semester pertama tahun 2019," seperti dikutip dari keterangan resmi Scale PR yang diterima di Jakarta, Senin.
Scale PR mencatat startups yang memperoleh pendanaan sepanjang enam bulan pertama di tahun 2021 meningkat 40,5 persen dari 74 startups dari periode yang sama pada tahun 2020. Angka tersebut juga meningkat 53 persen dari periode sama tahun 2019.
Hasil riset menyimpulkan sektor finansial teknologi (fintek), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik bagi investor. Hal tersebut terlihat dari besarnya jumlah startups dan pendanaan yang mengalir di sektor tersebut.
Perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan jumbo sekitar 2 miliar dolar AS pada April 2021. Firma riset CBInsight pun menobatkan J&T Express sebagai perusahaan unicorn asal Indonesia pertama pada tahun 2021. Sedangkan sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar 150 juta dolar AS dan Shipper sebesar 65 juta dolar AS.
Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh perusahaan Bukalapak. Sebelum melangkah menjadi perusahaan publik, Bukalapak telah mengantongi pendanaan sebesar 234 juta dolar AS dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.
Adapun, sektor fintek mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapat pendanaan. Setidaknya 30 fintek memperoleh pendanaan dengan total sebesar 648,28 juta dolar AS.
Dua platform investasi yang berada di puncak pendanaan pada sektor fintek, adalah Bibit dan Ajaib dengan masing-masing sebesar 95 juta dolar AS dan 90 juta dolar AS untuk Seri B dan Seri A.
Sementara Xendit, fintek yang mendukung infrastruktur pembayaran, yang belum lama ini bergelar “unicorn” juga memperoleh pendanaan sebesar 64,6 juta dolar AS untuk putaran Seri B di triwulan pertama 2021.
Sedangkan pada triwulan kedua 2021, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia, dimana sektor ini memperoleh total pendanaan tertinggi diantara sektor lainnya, yakni mencapai hampir senilai 600 juta dolar AS.
Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub turut memperoleh dana segar sebesar 65,5 juta dolar AS pada putaran Seri B dan marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar 56,5 juta dolar AS.
Baca juga: Perusahaan rintisan "fintech" Flip klaim miliki enam juta pengguna
Baca juga: Kemenko Marves harap startup SSI Batch 3 bantu pulihkan pariwisata
Baca juga: Kominfo umumkan 15 startup terpilih program SSI Batch 3
Riset: 104 startups dapat total pendanaan 3,8 miliar dolar AS
4 Oktober 2021 11:50 WIB
Ilustrasi - Fintech. ANTARA/Shutterstock.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: