Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap delapan pelaku yang diduga teroris di kawasan Jawa Tengah, setelah cukup lama melakukan observasi pelaku maupun medan tempat tinggalnya.

"Penangkapan para pelaku yang diduga teroris berawal dari ditangkapnya Roki Apres Giyanto alias Antok umur 28 tahun asal Klaten," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Selasa.

Sementara itu tujuh orang lainnya masih berusia remaja ada yang lulusan SMP dan SMA, ujarnya.

"Ketujuh pelaku bernama Agung, Joko Lelono, Nugroho, Argo, Tri Budi, Sigit Purnomo dan Yudo Anggoro, mereka ditangkap pada beberapa tempat berbeda di Jawa Tengah," kata Anton.

Antok ditangkap pada pada pukul 10.00 WIB di Dukuh Tegal Baru RT 03, RW 07 Desa Waru, Kecamatan Baki wilayah Polres Sukoharjo.

Antok adalah mantan kelompok Hisbah, diduga salah satu otak dari teror di Sleman, Klaten dan Sukoharjo.

Anton Bachrul Alam mengatakan, dari para pelaku ditemukan beberapa barang bukti diantaranya black powder, Potasium Chlorat, detonator dan rangkaian kabel.

"Para pelaku diduga melakukan rangkaian teror dari Desember 2010 sampai awal Januari 2011 di beberapa tempat ibadah di Jawa Tengah, yaitu di mesjid, gereja dan Pos Polisi Lalu Lintas (Polantas)," katanya.
(ANT/P003)