Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ridwan Syah menargetkan pekerjaan jembatan Rabasalo atau Salo di Kota Bima selesai pada Desember 2021.

"Jembatan Salo ini dulunya menggunakan type Box Culvert dengan panjang bentang 20m. Ditinjau dari model typenya sudah tidak layak untuk saat ini. Sehingga, kita ganti dengan type jembatan beton covencional dengan panjang bentang 20 meter dan lebar 10 meter," ujarnya di Mataram, Minggu.

Pihaknya mengaku, sebelumnya ada kendala dalam penyelesaian pekerjaan jembatan tersebut yakni diberlakukannya PPKM Jawa-Bali, oleh pemerintah pusat terkait pengendalian COVID-19.

Alokasi anggaran untuk jembatan solo Rp5,466 miliar lebih dengan menggunakan pondasi tiang Bor pile. Sehingga perlu dilakukan pengujian pembebanan dinamis tiang bor pile (test PDLT).

"Alat test tersebut belum ada di NTB. Sehingga, harus kita datangkan alat dan tenaga ahlinya langsung dari Surabaya-Jatim. Kita terpaksa harus menunggu cukup lama. Sekitar 2 bulan, karena pada saat itu pandemi COVID-19 lagi tinggi dan pemerintah memberlakukan PPKM untuk Jawa-Bali," imbuh Dae Iwan

Pekerjaan baru bisa dilanjutkan setelah dilakukan tes PDLT. termasuk untuk proteksi abutment jembatan Salo, harus menunggu selesainya design dan perhitungan teknis dari konsultan perencana jembatan.

"Alhamdulillah, sekarang sudah bisa kita mulai melanjutkan pekerjaan plat foer abutment nya. Semoga pekerjaan jembatan Salo bisa kita selesaikan dengan segera. Kita targetkan Desember 2021 ini sudah selesai. Mohon doa dan dukungan semua pihak, agar tidak ada hambatan," katanya.

Baca juga: Bypass BIL-Mandalika siap sambut World Superbike Mandalika

Baca juga: Kementerian PUPR: 2.063 rumah di NTB akan dapat bantuan PSU tahun 2022

Baca juga: PUPR bedah 915 rumah di NTB guna mendukung ajang MotoGP