Kabupaten Mimika (ANTARA) - Posko medis dari Panitia Bidang Kesehatan Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Sub Klaster Mimika menyiagakan tujuh orang tenaga kesehatan dan satu orang liaison officer di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika hari ini.

Penyiagaan tenaga kesehatan untuk penanganan situasi kegawatdaruratan dan pertolongan pertama bagi atlet, ofisial, panitia, dan penonton pertandingan panjat tebing PON Papua di subklaster Mimika.

"Kami tetap siaga di sini, meskipun hari Minggu, untuk menangani semua kejadian kegawatdaruratan yang ada di arena pertandingan sampai selesai. Apalagi panjat tebing ini kan pertandingan berisiko tinggi, ada risiko terjatuh dari ketinggian, itu kami yang menangani. Tapi sejauh ini belum ada kasusnya," kata Ketua Tim Posko Medis Arena Panjat Tebing SP2 Mimika Dokter Regina Chita kepada ANTARA di Mimika, Minggu.

Tenaga kesehatan dalam perhelatan PON Papua subklaster Mimika bersiaga di arena pertandingan selama kejuaraan panjat tebing berlangsung hingga 8 Oktober 2021.

Tujuh tenaga kesehatan yang bertugas antara lain Regina yang merupakan dokter umum, dua orang perawat, satu terapis fisik/ akupresur, satu orang yang membidangi kefarmasian, satu relawan kesehatan, dan seorang sopir ambulans.

Baca juga: Gorontalo-Jateng berhadapan di final takraw putra regu event PON Papua

Regina mengatakan alat kesehatan di posko medis cukup lengkap, antara lain obat-obatan, satu unit ranjang perawatan, tandu, peralatan infus, pengecek tekanan darah, hingga tabung oksigen juga tersedia.

"Obat-obatannya juga lengkap, tapi untuk obat-obatan kegawatdaruratan," kata Regina.

Posko medis itu juga boleh diakses oleh penonton pertandingan. Regina mengatakan kalau memang penonton membutuhkan kebutuhan medis mendadak, mada mereka bisa mendatangi posko medis yang letaknya bersebelahan dengan tebing untuk pertandingan nomor lead.

"Kami bukan hanya melayani gawat darurat, tapi siapa pun yang membutuhkan pertolongan medis, kami membantu, termasuk penonton," kata Regina.

Seharian ini, posko medis tersebut baru didatangi oleh tiga orang. Itu pun dari wasit dan dewan juri. Namun bila ditotal sejak awal pertandingan panjat tebing dimulai 27 September hingga hari ini tercatat kunjungan sudah mencapai 30 orang.

Baca juga: Tim tenis putra Jawa Timur bawa pulang emas

"Rata-rata mereka kelelahan ya, jadinya batuk dan pilek. Total 30 kunjungan sih. Itu kalau mau ditotalkan ya 20-30 kunjungan. Kalau hari ini baru tiga kunjungan," kata Regina.

Regina menilai arena panjat tebing di PON XX Papua kali ini sangat aman sehingga sejauh ini tidak ada atlet yang mengalami kejadian gawat darurat.

Pihak Bidang Kesehatan PB PON Subklaster Mimika juga menyediakan alur rujukan apabila ada kejadian gawat darurat yang tidak bisa ditangani di posko medis.

Itu sebabnya terdapat satu orang liaison officer di lokasi untuk menjadi penghubung antara rumah sakit rujukan dengan posko medis.

"Jadi kami mempunyai alur untuk merujuk ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat kalau misalnya ada insiden yang parah dan perlu dirujuk, tidak bisa dilakukan penanganan di sini, LO di sini langsung berkoordinasi dengan LO di RSMM untuk mengarahkan pasien ke sana," pungkas Regina.

Baca juga: Atlet Sumut Juwita Niza putuskan pensiun usai rebut emas wushu