Kota Bogor (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menganggarkan sebesar Rp200 juta untuk perbaikan atap SDN Otista yang ambruk pada pada Kamis (16/9), sekitar pukul 11.50 WIB melalui biaya tak terduga (BTT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Achmad Rifki Alaydus saat dihubungi Antara, Ahad, mengatakan anggaran tersebut segera disahkan di akhir Oktober, pada saat pembahasan alokasi perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.

Hal ini menurutnya, sebagai komitmen pemerintah dan DPRD untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa menjelang uji coba PTM tingkat sekolah dasar (SD).

Telah ada kunjungan berkala dari berbagai pihak terkait untuk mengkaji jumlah biaya pembongkaran atap SD yang berhadapan dengan Kebun Raya Bogor dan dekat Istana Bogor itu, hingga tersusun rapih kembali dengan material baru yang kokoh. Hasilnya, muncul angka Rp200 juta tersebut.

Baca juga: Atap bangunan SD Negeri di Kecamatan Jati Kudus ambruk

Baca juga: Kepsek sebut atap gedung SD Negeri ambruk karena kucing dan tikus


Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi dan Kepala SD Negeri Otista Siti Meisyafah meninjau sekolah tersebut pada Jumat (17/9).

Sebelumnya, di hari yang sama, Rifki bersama anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor lainnya Anna Mariam Fadhilah juga mengunjungi sekolah itu.

Sedikitnya, diketahui ada dua atap ruang kelas yang ambruk dan telah diberi tulisan sedang rusak.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi, saat itu menyampaikan sebenarnya SDN Otista memang telah masuk daftar sekolah yang akan direnovasi dengan menggunakan anggaran tahun 2020. Akan tetapi, karena ada fokus ulang anggaran untuk penanganan COVID-19, perbaikan pun menjadi tertunda.

"Anggarannya tinggal kita ketok akhir bulan ini, target perbaikan juga selesai akhir tahun 2021," kata Rifki.

Sesuai komitmen dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, kata Rifki, DPRD akan mendorong ketersediaan anggaran perbaikan tersebut dengan catatan renovasi atap yang dilakukan selesai tepat waktu.

Diungkapkan Rifki, Anggaran BTT begitu ketat, mengingat banyak bangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang perlu segera renovasi melalui anggaran BTT di Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor.

Akan tetapi, DPRD dan Pemerintah Kota Bogor tetap menyisihkan alokasi dana perbaikan atap SDN Otista melalui BTT yang direkomendasikan dari anggaran BPBD sesuai fokus nilai prioritas kedaruratan.

"Kalau mengandalkan APBD, sudah habis, ya. Ini komitmen bersama untuk SDN Otista. Kita pikirkan berapa ratus anak SD itu nanti ke sekolah, di mana belajarnya, bagaimana solusinya," kata dia.*

Baca juga: Atap gedung SD Negeri di Sumut ambruk , 36 siswa dan 1 guru tertimpa

Baca juga: Pemkab Nganjuk segera benahi atap SD yang runtuh