Bangkok (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekitar 3.600 polisi akan dikerahkan untuk menjaga keamanan di sekitar Wisma Pemerintah dan Parlemen ketika Aliansi Rakyat untuk Demokrasi yang dikenal sebagai kelompok "Kaus Kuning" mengadakan unjukrasa massal pada Selasa.

Jenderal Polisi Wichien Pojphosri, Senin, mengatakan bahwa dari 24 kompi polisi, empat kompi akan menjaga Wisma Pemerintah dan dua lainnya akan melindungi gedung Parlemen, sedangkan sejumlah tentara akan dikerahkan untuk memperkuat polisi.

Dia mengungkapkan penyebaran keamanan dilakukan satu hari sebelum unjukrasa yang dijadwalkan "Kaus Kuning",yaitu satu gerakan yang tidak puas dengan cara pemerintah menangani masalah perbatasan yang disengketakan dengan Kamboja.

Wichien mengatakan pemerintah tidak akan menyatakan keadaan darurat atau memberlakukan Perintah Keamanan Dalam Negeri untuk meminta daerah membatasi pengunjukrasa, namun aparat keamanan tidak mengizinkan demonstran mengepung kantor-kantor pemerintah.

"Kaus Kuning" menyerukan pemerintah mencabut nota kesepahaman yang ditandatangani Thailand dan Kamboja pada 2000 yang mengatur sengketa perbatasan kedua negara dan menyebut nota itu menempatkan Thailand di posisi kurang menguntungkan dalam berurusan dengan Phnom Penh.

PAD atau "Baju Kuning", sebuah gerakan yang memainkan peran penting dalam pengusiran pemerintah Thaksin Shinawatra pada 2006, juga menginginkan pemerintah mendesak Kamboja dari semua wilayah sengketa dan membatalkan keanggotaan Thailand pada Komite Warisan Dunia UNESCO.

Seorang anggota tim keamanan yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban Minggu memperkirakan bahwa jumlah yang ikut ambil bagian dalam pemrotes PAD Selasa akan relatif kecil, yaitu antara 3.000 dan 3.500.(*)

H-AK/M016