Jakarta (ANTARA) - Mantan atlet renang nasional Shelly Selowati mengharapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) dijadikan sebagai ajang persiapan menuju "multievent" dengan skala yang lebih tinggi, sehingga siklus PON diminta untuk mengikuti siklus Olimpiade.
​​
Baca juga: Mantan atlet: PON Papua berdampak positif terhadap Indonesia Timur

Shelly Selowati mengatakan melalui PON, para atlet nasional dapat melakukan persiapan secara berjenjang untuk menuju ajang olahraga tertinggi, yakni gelaran Olimpiade.

“PON ini kan seperti Olimpiadenya olahraga di skala nasional. Jadi bagusnya mengikuti siklus Olimpiade, tetapi dengan jadwal yang disesuaikan. Karena PON bisa jadi ajang persiapan untuk mengikuti kejuaraan lainnya hingga menuju Olimpiade,” kata Shelly Selowati di Media Center PON XX/2021 Papua, JCC Senayan, Jakarta, Sabtu.

Shelly mencontohkan bila gelaran Olimpiade dilakukan Oktober 2021, maka pekan olahraga nasional mestinya digelar setahun sebelumnya.

Hal ini, kata dia, bertujuan agar para atlet bisa mengukur sejauh mana kapasitas dan kemampuan atlet nasional untuk menuju ajang olahraga tertinggi di dunia.

Ia memandang bahwa gelaran PON selama ini masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Misalnya, implementasi aturan yang tidak sesuai dengan standar internasional.

Padahal, katanya, bila mengacu pada aturan internasional, atlet-atlet justru dapat berbicara lebih di level yang lebih tinggi. Karena itu, dia berharap PON Papua PON XX 2021 ini akan berbeda dan jauh lebih baik penerapannya dibanding gelaran-gelaran sebelumnya.
​​​
Baca juga: Ketua DPD RI apresiasi kehadiran Presiden di PON XX Papua

“Setiap atlet pasti tidak ingin hanya jago kandang saja. Pasti ingin berprestasi lebih, sampai Olimpiade. Karena itu aturannya harus jelas, harus mengacu pada aturan internasionalnya,” kata Board of Director AIBA (Asosiasi Tinju Amatir Internasional) ini.

Di sisi lain, Shelly mengapresiasi langkah PWI Pusat yang membuka Media Center Jakarta sebagai bentuk dukungan atas penyelenggaraan PON XX Papua 2021.

Menurut dia, langkah ini akan membuat liputan gelaran olahraga terakbar di Tanah Air itu bisa lebih masif karena tak semua wartawan dapat meliput langsung kegiatan tersebut di Papua.

Adapun pembentukan Media Center PON XX/Papua ini didukung Sportbloc, Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang dibuka secara resmi pada Jumat kemarin.

CEO Sportbloc Ndang Mawardi, mengatakan Sportbloc merupakan aplikasi olahraga aggregator yang mengolaborasikan berbagai start up yang terkait olahraga seperti rental venue se-Indonesia, ticketing, sport industry berbasis UMKM keolahragaan termasuk alat-alat pertandingan, database atlet dan nonatlet, sport science, dan data event olahraga berbasis wisata.

Baca juga: Menikmati pesona Pantai Holtekamp Papua di kala malam