PON Papua
Ketum KONI Pusat tekankan pentingnya sportivitas di PON Papua
2 Oktober 2021 18:38 WIB
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman memberikan sambutan dan laporan pada Upacara Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Jayapura (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman menekankan pentingnya sportivitas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Marciano mengatakan bahwa setiap kontingen di 34 provinsi boleh saling bersaing untuk menjadi yang terbaik di multicabang empat tahunan tersebut, tapi seluruh kontingen tetap harus mengedepankan sportivitas demi melahirkan atlet-atlet masa depan Indonesia yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
“PON Papua juga digunakan sebagai ajang untuk meningkatkan silaturahmi dan menciptakan suasana kebersamaan, saling berlaga untuk menjadi yang terbaik namun tetap mengedepankan sportivitas dan persatuan bangsa,” Marciano dalam upacara pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sabtu malam.
Baca juga: Delapan atlet legenda Papua bawa bendera PON
“Kami harapkan PON Papua dapat bermanfaat baik dalam pembinaan olahraga prestasi dan melahirkan atlet masa depan yang dapat meningkatkan harkat dan martabat Indonesia,” kata dia menambahkan.
Marciano mengakui bahwa persiapan PON Papua mengalami berbagai kendala, di antaranya terhambatnya persiapan sarana dan prasarana, perangkat pertandingan hingga pelaksanaan PON yang harus dilangsungkan dalam situasi pandemi.
Kendati demikian, kendala tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga PON Papua dapat digelar sesuai jadwal pada 2 Oktober. Keberhasilan PON, menurutnya, menjadi momen untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa menerapkan kedisiplinan dan patuh terhadap protokol kesehatan.
Meski PON Papua baru resmi dibuka pada 2 Oktober, sejumlah pertandingan sudah dimulai sejak 22 September.
Baca juga: Pembukaan PON Papua: hiasan kepala suku Dayak ramaikan parade atlet
Upacara pembukaan PON XX menceritakan Papua masa dulu, masa kini, hingga masa yang akan datang. Tampilan pertunjukan kreatif dan budaya itu mengusung pesan kebangkitan anak-anak Papua pada masa depan.
Sebanyak 40 ribu kursi disiapkan bagi para penonton. Jumlah itu merupakan 25 persen dari kapasitas total Stadion Lukas Enembe.
Ratusan tenaga medis juga telah bersiaga selama upacara pembukaan PON 2021 itu. Mereka disebar di sejumlah titik di area stadion seperti di pintu masuk hingga di dalam stadion.
Tim medis itu akan didukung oleh Klinik XX dengan tenaga spesialis seperti dokter bedah, dokter kegawatdaruratan, dokter olahraga, dan dokter jantung.
Terdapat pula fasilitas lain kesehatan seperti mobil mini ICU, lima ambulans evakuasi, serta dua ambulans rujukan.
Baca juga: Pengunjung pembukaan PON Papua terus berdatangan hingga malam
PON Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, yang meliputi 56 disiplin olahraga dengan 679 nomor pertandingan dan diikuti sekitar 10.000 atlet dan ofisial dari 34 provinsi.
Lokasi pertandingan terbagi di empat daerah, yakni Kota Jayapura (15 cabang), Kabupaten Jayapura (14 cabang), Kabupaten Mimika (9 cabang), serta Kabupaten Merauke (6 cabang).
Papua untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah PON edisi ke-20. Selain Papua, tercatat baru lima daerah di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan ajang tersebut, yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.
Marciano mengatakan bahwa setiap kontingen di 34 provinsi boleh saling bersaing untuk menjadi yang terbaik di multicabang empat tahunan tersebut, tapi seluruh kontingen tetap harus mengedepankan sportivitas demi melahirkan atlet-atlet masa depan Indonesia yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
“PON Papua juga digunakan sebagai ajang untuk meningkatkan silaturahmi dan menciptakan suasana kebersamaan, saling berlaga untuk menjadi yang terbaik namun tetap mengedepankan sportivitas dan persatuan bangsa,” Marciano dalam upacara pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sabtu malam.
Baca juga: Delapan atlet legenda Papua bawa bendera PON
“Kami harapkan PON Papua dapat bermanfaat baik dalam pembinaan olahraga prestasi dan melahirkan atlet masa depan yang dapat meningkatkan harkat dan martabat Indonesia,” kata dia menambahkan.
Marciano mengakui bahwa persiapan PON Papua mengalami berbagai kendala, di antaranya terhambatnya persiapan sarana dan prasarana, perangkat pertandingan hingga pelaksanaan PON yang harus dilangsungkan dalam situasi pandemi.
Kendati demikian, kendala tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga PON Papua dapat digelar sesuai jadwal pada 2 Oktober. Keberhasilan PON, menurutnya, menjadi momen untuk menunjukkan bahwa Indonesia bisa menerapkan kedisiplinan dan patuh terhadap protokol kesehatan.
Meski PON Papua baru resmi dibuka pada 2 Oktober, sejumlah pertandingan sudah dimulai sejak 22 September.
Baca juga: Pembukaan PON Papua: hiasan kepala suku Dayak ramaikan parade atlet
Upacara pembukaan PON XX menceritakan Papua masa dulu, masa kini, hingga masa yang akan datang. Tampilan pertunjukan kreatif dan budaya itu mengusung pesan kebangkitan anak-anak Papua pada masa depan.
Sebanyak 40 ribu kursi disiapkan bagi para penonton. Jumlah itu merupakan 25 persen dari kapasitas total Stadion Lukas Enembe.
Ratusan tenaga medis juga telah bersiaga selama upacara pembukaan PON 2021 itu. Mereka disebar di sejumlah titik di area stadion seperti di pintu masuk hingga di dalam stadion.
Tim medis itu akan didukung oleh Klinik XX dengan tenaga spesialis seperti dokter bedah, dokter kegawatdaruratan, dokter olahraga, dan dokter jantung.
Terdapat pula fasilitas lain kesehatan seperti mobil mini ICU, lima ambulans evakuasi, serta dua ambulans rujukan.
Baca juga: Pengunjung pembukaan PON Papua terus berdatangan hingga malam
PON Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, yang meliputi 56 disiplin olahraga dengan 679 nomor pertandingan dan diikuti sekitar 10.000 atlet dan ofisial dari 34 provinsi.
Lokasi pertandingan terbagi di empat daerah, yakni Kota Jayapura (15 cabang), Kabupaten Jayapura (14 cabang), Kabupaten Mimika (9 cabang), serta Kabupaten Merauke (6 cabang).
Papua untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah PON edisi ke-20. Selain Papua, tercatat baru lima daerah di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan ajang tersebut, yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: