Pameran Foto Singkawang Momentum Rayakan Demokrasi
23 Januari 2011 10:20 WIB
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (kanan) menyaksikan pameran foto "Memoar Orang-orang Singkawang di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (22/1). Pameran foto ini akan berlangsung hingga 31 Januari 2011 sebagai rangkaian perayaan Cap Go Meh di Singkawang Februari mendatang. (FOTO ANTARA/Paramayuda )
Jakarta (ANTARA News)- Pameran fotografi bertajuk 'Memoar Orang-Orang Singkawang' yang berlangsung di Galeri Foto Jurnalistik Antara di Jakarta Sabtu (22/1), oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dimaknai sebagai momentum merayakan demokrasi di Indonesia.
"Pameran foto tentang orang-orang Singkawang ini membuat kita bersyukur bahwa kita hidup di negara demokratis," kata Mari saat membuka pameran yang digelar hingga tanggal 28 Januari itu.
Menurutnya pameran yang mengedepankan kebudayaan orang-orang Tionghoa yang digelar menyambut hari raya tahun baru Imlek itu kini bisa dirayakan secara terbuka berkat perubahan Indonesia menuju negara yang demokrasi sejak era reformasi.
"Para pemimpin kita telah membawa negara ini menuju perubahan, jika dulu Imlek dirayakan dengan sembunyi-sembunyi kini kita bisa merayakan secara terbuka," ia menambahkan.
Ia juga berharap pameran itu bisa semakin mengembangkan toleransi antara budaya dan etnis di negara yang majemuk seperti Indonesia.
"Dengan pagelaran budaya ini diharapkan semangat toleransi semakin berkembang di tengah bangsa ini," tegas Mari.
Pameran foto yang merupakan rangkaian dari Festival Cap Go meh Singkawang 2011 itu melibatkan delapan orang fotografer dari Liga Merah Putih dan menampilkan 152 foto.
Para fotografer yang terlibat adalah Oscar Matuloh, Jay Subyakto, Yori Antar, Syaiful Boen, John Suryaadmadja, Enrico Soekarno, Astafarinal St. Rumah Gadang, dan Julian Sihombing.
"Pameran foto tentang orang-orang Singkawang ini membuat kita bersyukur bahwa kita hidup di negara demokratis," kata Mari saat membuka pameran yang digelar hingga tanggal 28 Januari itu.
Menurutnya pameran yang mengedepankan kebudayaan orang-orang Tionghoa yang digelar menyambut hari raya tahun baru Imlek itu kini bisa dirayakan secara terbuka berkat perubahan Indonesia menuju negara yang demokrasi sejak era reformasi.
"Para pemimpin kita telah membawa negara ini menuju perubahan, jika dulu Imlek dirayakan dengan sembunyi-sembunyi kini kita bisa merayakan secara terbuka," ia menambahkan.
Ia juga berharap pameran itu bisa semakin mengembangkan toleransi antara budaya dan etnis di negara yang majemuk seperti Indonesia.
"Dengan pagelaran budaya ini diharapkan semangat toleransi semakin berkembang di tengah bangsa ini," tegas Mari.
Pameran foto yang merupakan rangkaian dari Festival Cap Go meh Singkawang 2011 itu melibatkan delapan orang fotografer dari Liga Merah Putih dan menampilkan 152 foto.
Para fotografer yang terlibat adalah Oscar Matuloh, Jay Subyakto, Yori Antar, Syaiful Boen, John Suryaadmadja, Enrico Soekarno, Astafarinal St. Rumah Gadang, dan Julian Sihombing.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: