Jayapura (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman menjelaskan kepatuhan adalah kunci penerapan protokol kesehatan dalam PON XX Papua.

"PON ini, salah satu keberhasilannya apabila kita mematuhi protokol kesehatan secara ketat supaya tidak meninggalkan masalah-masalah baru," ujar Marciano dalam konferensi pers di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Kabupaten Jayapura, pada Jumat (1/10/2021).

KONI, lanjut Marciano, sudah mempelajari penerapan protokol kesehatan Olimpiade Tokyo pada Juli-Agustus untuk diterapkan pada PON XX Papua.

Marciano memberikan contoh pembatasan aktivitas setiap atlet yang bertanding guna penerapan protokol kesehatan.

Atlet hanya boleh beraktivitas di lingkungan wisma atlet dan arena pertandingan masing-masing, sesuai cabang olah raga yang diikutinya.

Baca juga: Informasi PON Papua makin meluas dengan adanya Media Center Jakarta

Selain itu, khusus untuk olahraga yang yang melibatkan kontak fisik (body contact), para atlet wajib melakukan tes antigen tanpa meninggalkan wisma atlet sebelum bertanding.

"Dan itu wajib. Tidak ada satu pun atlet yang lepas dari itu untuk keselamatan semuanya, untuk keselamatan atlet itu sendiri, untuk keselamatan lawannya, dan untuk keselamatan yang lain," kata Marciano.

Pria berusia 66 tahun itu mengatakan PON XX Papua 2021 menjadi sebagai momentum kebangkitan bangsa Indonesia di tengah kondisi yang sulit.

Dia meyakini PON Papua bisa berjalan sukses seperti Olimpiade Tokyo dengan kerja sama dan kerja keras dari semua pihak.

"Mari kita jadikan (PON) ini sebagai momentum kebangkitan bangsa Indonesia dari masa yang sangat sulit ini. Kalau Olimpiade di Tokyo bisa berjalan sukses, Insya Allah kerjasama kita semua dan dukungan semua pihak, PON 2021 juga akan menjadi sejarah yang tercatat dalam tinta emas, khususnya dalam pembinaan olah raga prestasi," tutur Marciano.

Presiden Joko Widodo akan hadir dalam pembukaan PON XX Papua 2021 akan digelar di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (2/10).

Baca juga: KONI ingin panahan seperti bulu tangkis dan angkat besi