Merauke (ANTARA) - Nomor duilian atau beregu akan menjadi kesempatan terakhir tim DKI Jakarta untuk memenuhi target empat medali emas cabang olahraga wushu PON XX Papua di Merauke.

Setelah hari ketiga penyelenggaraan wushu, pada Jumat DKI Jakarta mengoleksi tiga emas, yang dipersembahkan oleh Edgar Xavier Marvelo dari nomor chang quan dan taolu kombinasi dao shu/gun shu, serta Nandira Mauriskha dari nomor taolu chang quan.

DKI terpeleset kehilangan satu peluang besar meraih medali emas setelah penampilan Nandira di nomor kombinasi jian shu/qiang shu kurang memuaskan saat ia sedikit goyah ketika bermain tombak dan harus merelakan emas jatuh ke Zoura Nebulani asal Jawa Barat.

Baca juga: Hari ketiga wushu: Jatim tambah dua emas, Sumut pecah telor

Nandira terperosok ke peringkat tiga di nomor kombinasi tersebut setelah penampilannya dengan tombak hanya mendapat nilai 9.60 setelah sebelumnya memiliki bekal poin tertinggi 9.70 di nomor pedang.

"Di gerakan terakhir nomor qiang shu, tombak sebenarnya semua sudah bagus dari awal cuma di sesi sesi akhir pas penutupan dia sempat kayak lepas sedikit dan terlihat sekali jadi ada potongan di situ," kata pelatih tim wushu taolu DKI Jakarta David Hendrawan, Jumat.

"Kalau tidak ada potongan kandidat emasnya sih masih Nandira."

Edgar Xavier akan kembali menjadi tumpuan DKI meraih emas ketika juara SEA Games 2019 itu akan dipasangkan dengan Erwein Wijayanto dan Kelvin Young di nomor duilian pada Minggu.

"Mudah-mudahan bisa nomor satu, karena kami lihat dari segi latihan kami sudah tau seperti apa. Mudah-mudahan tanggal tiga nanti," kata David.

Baca juga: Jatim koleksi empat emas taolu untuk pegang kendali wushu
Baca juga: Sumut kirimkan wakil terbanyak ke final wushu sanda