Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, menargetkan pengembalian fungsi dari 21 anak sungai dari aliran Sungai Musi sebagai lokasi serapan air untuk mencegah banjir.

Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Jumat, mengatakan pemkot akan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) untuk melaksanakan program restorasi anak sungai ini.

“Kami sudah mendata ada 21 anak sungai yang perlu direstorasi, yang dapat menjadi solusi penanganan banjir di Palembang,” kata Harnojoyo.

Ia mengatakan saat ini BBWSS merestorasi Sungai Sekanak Lambidaro sejauh 11 Kilometer dengan mengalokasikan dana senilai Rp398 miliar.

Baca juga: Kementerian PUPR restorasi Sungai Sekanak Lambidaro, selesai tahun ini

Progres dari proyek ini setidaknya sudah mencapai 500 meter.

Sedangkan untuk anak sungai lainnya, di antaranya Sungai Tawar 29 Ilir sedang dalam proses restorasi.

“Untuk merestorasi 21 sungai itu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, untuk menata satu sungai saja membutuhkan anggaran hampir Rp400 miliar," kata dia.

Saat ini ia mengakui bahwa sebagian besar anak sungai di Palembang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan banjir setiap curah hujan tinggi.

Padahal anak sungai ini sejatinya bukan hanya untuk mengatasi banjir, tapi dapat dikembangkan sebagai sarana transportasi untuk pengembangan sektor pariwisata.

Sembari menunggu penyelesaian proyek restorasi sungai ini, Pemkot memanfaatkan pompanisasi Sungai Bendung dengan kapasitas 36.000 liter per detik untuk mengatasi banjir.

“Sejauh ini sudah mampu mengatasi 17 titik genangan," kata Harnojoyo.

Baca juga: Pemerintah terpaksa tunda restorasi anak Sungai Musi hingga 2021
Baca juga: TNI AD restorasi sungai di Lombok Barat