Merauke (ANTARA) - Pedagang suvenir khas Merauke meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan biasanya berkat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Salah satu pengrajin noken, Sisilia Sankakai, mengatakan bahwa dirinya dalam sehari bisa menjual lebih dari tiga tas noken kepada pembeli yang kebanyakan dari kontingen peserta PON XX Papua dibandingkan hari biasa.

"Semenjak PON ini lumayan banyak pembeli," kata Sisilia Sankakai saat ditemui di lapak dagangannya yang berada di Jl. Pemuda Merauke, Jumat.

Sisilia Sankakai mengatakan bahwa dirinya setiap hari membuka lapak yang menjual aneka kerajinan seperti noken, cawat, hingga topi yang terbuat dari kulit pohon genemo.

Baca juga: Satgas Binmas Noken beri "trauma healing" karyawan di Dekai
Pedagang suvenir noken saat ditemui di lapak dagangannya di Merauke, Papua, Jumat (1/10/2021). ANTARA/Yogi Rachman

"Buka setiap hari dari jam enam pagi sampai jam sembilan malam," ujar Sisilia.

Sisilia menjual kerajinan tersebut dengan harga yang bervariasi, seperti noken yang dijual mulai dari Rp100.000 hingga Rp350.000 tergantung dari tingkat kesulitan pembuatannya.

Tas noken yang dijual di lapaknya merupakan buatan tangan Sisilia Sankakai sendiri. Dia menjelaskan bahwa pembuatan satu tas noken bisa mencapai tiga hari.

"Saya bikin sendiri saja. Ini sambil nunggu ada yang beli," ujar Sisilia sambil memperlihatkan salah satu tas noken yang sedang dibuat.

Baca juga: PB PON Papua akan siapkan 25 ribu noken
Baca juga: Kerajinan kulit buaya jadi pilihan suvenir unik kontingen PON XX Papua
Baca juga: Beragam suvenir kekinian PON Papua mulai dijual di pasar daring