Tangerang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan pujian kepada Pemerintah Kota Tangerang, Banten, yang membentuk Satgas COVID-19 Kelas di sekolah sebagai upaya mitigasi dalam pencegahan penyebaran virus corona.

"Kami apresiasi upaya Pemkot Tangerang dengan membentuk Satgas Kelas. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain terutama yang sudah menjalankan pembelajaran tatap muka sebagai mitigasi dalam mencegah adanya klaster di kelas maupun sekolah," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Jumeri saat melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 13 Kota Tangerang, Jumat.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut 97,2 persen sekolah tak miliki kasus COVID-19

Ia mengatakan pelaksanaan PTM di Kota Tangerang sudah berjalan baik dan Dinas Pendidikan pun sudah melaksanakan instruksi yang dikeluarkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Bahkan dirinya berharap upaya Pemkot Tangerang membentuk Satgas COVID-19 setiap kelas dapat diikuti daerah lain sebab saat ini pihaknya hanya menganjurkan adanya Satgas COVID-19 tingkat sekolah.

Dengan adanya Satgas COVID-19 tingkat kelas maka akan memudahkan pengawasan oleh wali kelas dan jika ditemukan kasus COVID-19 maka penanganan dapat segera dilakukan melalui kebijakan kepala sekolah.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kasus penularan COVID-19 di sekolah relatif kecil

"Ketika Satgas Kelas ini dibentuk maka akan muncul peta pengawasan yang mudah untuk dilakukan tracing jika ditemukan kasus COVID-19. Langkah Pemkot Tangerang sudah tepat ini sangat efektif," katanya.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan pembentukan Satgas Kelas ini sebagai upaya dalam mitigasi pencegahan COVID-19 meski anjurannya hanya pada tingkat Satgas Sekolah.

Baca juga: Kemendikbudristek imbau sekolah terapkan prinsip kehati-hatian

"Anjurannya memang ada Satgas tingkat Sekolah. Nah Kota Tangerang membentuk Satgas di kelas jadi lebih skala kecil sehingga pengawasan akan lebih optimal," ujarnya.

Kemudian pihaknya juga terus memberikan imbauan kepada siswa untuk bersama-sama menerapkan protokol kesehatan sehingga PTM tetap berjalan lancar. Sebab jika ada kasus COVID-19 maka akan dilakukan penutupan.

"Maka itu kita terus ingatkan kepada siswa untuk selalu disiplin sebab PTM ini memerlukan kerja sama semua pihak dalam penerapan protokol kesehatan," paparnya.

Baca juga: Belajar di sekolah pelajar malah tawuran, Bupati Karawang evaluasi PTM