Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis penyerapan insentif usaha dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 bisa di atas 100 persen, mengingat realisasinya sampai 24 September sudah mencapai 94 persen.

"Kami lihat ini akan mendekati 100 persen atau bahkan lebih penggunaan insentifnya oleh sektor usaha," ungkap Febrio dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan realisasi insentif usaha telah diberikan sebesar Rp59,08 triliun sejak Januari hingga 24 September 2021 dari pagu Rp62,83 triliun.

Pemulihan ekonomi di Indonesia memang tidak sama antara satu sektor dengan sektor yang lainnya, namun sektor manufaktur yang mempekerjakan sekitar 20 juta masyarakat di Tanah Air merupakan salah satu bidang yang bisa pulih sangat cepat.

Dengan demikian, Febrio mengaku sangat senang karena pabrik bisa melakukan protokol kesehatan yang sangat baik dan menjaga jarak meski produksi pabrik tetap bisa berjalan dan bisa menghasilkan kegiatan ekspor.

"Bahkan waktu itu mayoritas sektor sudah pulih walaupun varian Delta sedang merebak, jadi ini luar biasa sekali," tuturnya.

Kendati banyak sektor yang berhasil melakukan penyesuaian dengan sangat baik, dirinya berpendapat tak semua sektor bisa pulih dengan cepat lantaran masih adanya sentimen keamanan dari masyarakat maupun kerentanan terhadap penularan COVID-19.

Beberapa sektor yang dimaksud yakni pariwisata dan transportasi yang belum bisa pulih dengan cepat sehingga masih membutuhkan insentif usaha.

"Jadi ini yang kami buka dalam insentif kemarin, kami identifikasi dan kami lanjutkan pemberian insentif usahanya," tegas Febrio.

Selain insentif usaha, Febrio juga meyakini bahwa realisasi mayoritas pos dalam program PEN 2021 akan mendekati 90 persen pada akhir tahun ini, sehingga program tersebut bisa benar-benar efektif menjaga kesehatan masyarakat hingga memastikan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.

Baca juga: Kemenkeu: PMI manufaktur RI ekspansi ke level 52,2 pada September
Baca juga: Pemerintah jual ORI-020 berkupon 4,95 persen mulai 4 Oktober
Baca juga: Kemenkeu perkirakan defisit APBN 2021 di bawah target 5,7 persen