London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Kamis (30/9) waktu setempat, memangkas sebagian keuntungan sehari sebelumnya dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,31 persen atau 21,74 poin, menjadi menetap di 7.086,42 poin.

Indeks FTSE 100 melonjak 1,14 persen atau 80,06 poin menjadi 7.108,16 poin pada Rabu (29/9), setelah tergerus 0,50 persen atau 35,30 poin menjadi 7.028,10 poin pada Selasa (28/9), dan terkerek 0,17 persen atau 11,92 poin menjadi 7.063,40 poin pada Senin (27/9).

British American Tobacco, sebuah kelompok perusahaan rokok, adalah emiten yang berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,84 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group yang terpuruk 4,38 persen, serta perusahaan layanan pos dan kurir Royal Mail anjlok 3,62 persen.

Sementara itu, Evraz, sebuah perusahaan pembuat baja dan pertambangan multinasional yang terintegrasi secara vertikal, melonjak 3,05 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan multinasional Inggris Anglo American yang terangkat 2,58 persen, serta perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko berkedudukan di Inggris Fresnillo meningkat 2,12 persen.
Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona hijau, indeks FTSE 100 naik 1,14 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 tergerus 0,50 persen