OJK Sulteng: UMKM butuh pembinaan, pendampingan dań pembiayaan
30 September 2021 21:17 WIB
Perajin menyelesaikan pembuatan kain sutra dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Desa Towale, Banawa Tengah, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (30/6/2021). Kain sutra khas Donggala itu dijual dengan harga berkisar antara Rp900 ribu hingga Rp1 juta per lembar di tingkat perajin dan sejak pendemi COVID-19 ini para perajin banyak mengandalkan penjualan secara online ke berbagai wilayah di Indonesia. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/foc.
Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri keuangan mendukung dunia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Tengah kembali bangkit usai terdampak pandemi COVID-19 meluli program memberikan pembinaan, pendampingan dan pembiyaan.
"Program-program tersebut diharapkan dapat disinergikan menjadi suatu program yang terintegrasi dalam satu ekosistem berbasis digital," Kepala OJK Provinsi Sulteng Gamal Abdul Kahar di Kota Palu, Kamis.
Setidaknya ada delapan bentuk dukungan yang diberikan agar UMKM di Sulteng dapat kembali bangkit dan kompetitif. Pertama, memperluas akses keuangan melalui replikasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster di seluruh daerah dalam satu ekosistem digital dari hulu ke hilir sampai dengan pelaksanaan ekspor.
"Kedua, membangun ekosistem digital Bank Wakaf Mikro untuk mendukung pembiayaan UMKM melalui kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesi (KUMPI) yang disertai dengan pendampingan," ujarnya.
Ketiga, menyalurkan pembiayaan melalui fintech dengan platform Fintech Lending dan Securities Crowdfunding, sebagai alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan terjangkau, khususnya bagi kalangan generasi muda dan UMKM yang belum bankable.
Baca juga: Tak hanya soal pembiayaan, pembinaan digitalisasi UMKM juga diperlukan
Baca juga: OJK: Stabilitas sistem keuangan domestik masih terjaga baik
Keempat, membangun platform pemasaran UMKM secara digital melalui platform UMKMMU sebagai tempat untuk memasarkan produk unggulan UMKM dari seluruh daerah, serta media untuk meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM untuk meningkatkan jumlah UMKM yang onboarding ke platform
commerce.
"Kelima, melakukan kerjasama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk perluasan inklusi keuangan di daerah daerah. Keenam, Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dengan mengoptimalkan Fungsi TPAKD,"ucapnya.
Ketujuh, OJK mengimplementasikan program business matching, dan kedelapan, mendukung penuh program Digital Kredit UMKM (DigiKU) sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah dan Bank Himbara memberikan manfaat yang sangat besar bagi pelaku UMKM, terutama dalam memperoleh akses pembiayaan yang cepat, mudah dan terjangkau.
Baca juga: OJK ingatkan Holding BUMN Ultra Mikro perhatikan tata kelola yang baik
"Program-program tersebut diharapkan dapat disinergikan menjadi suatu program yang terintegrasi dalam satu ekosistem berbasis digital," Kepala OJK Provinsi Sulteng Gamal Abdul Kahar di Kota Palu, Kamis.
Setidaknya ada delapan bentuk dukungan yang diberikan agar UMKM di Sulteng dapat kembali bangkit dan kompetitif. Pertama, memperluas akses keuangan melalui replikasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster di seluruh daerah dalam satu ekosistem digital dari hulu ke hilir sampai dengan pelaksanaan ekspor.
"Kedua, membangun ekosistem digital Bank Wakaf Mikro untuk mendukung pembiayaan UMKM melalui kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesi (KUMPI) yang disertai dengan pendampingan," ujarnya.
Ketiga, menyalurkan pembiayaan melalui fintech dengan platform Fintech Lending dan Securities Crowdfunding, sebagai alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan terjangkau, khususnya bagi kalangan generasi muda dan UMKM yang belum bankable.
Baca juga: Tak hanya soal pembiayaan, pembinaan digitalisasi UMKM juga diperlukan
Baca juga: OJK: Stabilitas sistem keuangan domestik masih terjaga baik
Keempat, membangun platform pemasaran UMKM secara digital melalui platform UMKMMU sebagai tempat untuk memasarkan produk unggulan UMKM dari seluruh daerah, serta media untuk meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM untuk meningkatkan jumlah UMKM yang onboarding ke platform
commerce.
"Kelima, melakukan kerjasama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk perluasan inklusi keuangan di daerah daerah. Keenam, Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dengan mengoptimalkan Fungsi TPAKD,"ucapnya.
Ketujuh, OJK mengimplementasikan program business matching, dan kedelapan, mendukung penuh program Digital Kredit UMKM (DigiKU) sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah dan Bank Himbara memberikan manfaat yang sangat besar bagi pelaku UMKM, terutama dalam memperoleh akses pembiayaan yang cepat, mudah dan terjangkau.
Baca juga: OJK ingatkan Holding BUMN Ultra Mikro perhatikan tata kelola yang baik
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021
Tags: