PON Papua
Menko PMK minta arena tidak dibiarkan terbengkalai selepas PON
30 September 2021 18:22 WIB
enteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (tengah-kemeja putih) saat berfoto sesuai pengalungan medali sepatu roda di Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Kamis (30/9/2021). ANTARA/Asep Firmansyah/am.
Jayapura (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah untuk merawat seluruh arena dan tak membiarkannya terbengkalai selepas penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Karena itu kalau tidak dimanfaatkan optimal sangat mubazir. Dan ini memang betul-betul niat kita, jangka panjang pemerintah pembinaan talenta muda khususnya di olahraga itu salah satu titik pusatnya di Papua ini," ujar Muhadjir saat meninjau pertandingan sepatu roda di Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Kamis.
Muhadjir mengatakan dalam menyukseskan penyelenggaraan PON serta meningkatkan indeks pembangunan manusia di Papua, pemerintah tak tanggung-tanggung dalam menyiapkan setiap arena.
Bahkan ia berani sesumbar bahwa arena sepatu roda di Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, telah berkelas internasional dan bahkan terbaik di Asia Tenggara.
Aset-aset ini akan sepenuhnya diserahkan ke Pemprov Papua seusai penyelenggaraan PON. Maka dari itu, untuk menjaga arena yang ada, Pemda wajib melakukan pembinaan olahraga sehingga muncul talenta-talenta masa depan, khususnya dari Papua.
"Dan saya selalu pesan kepada putra Papua, kepada masyarakat Papua dan pemerintah daerah agar memelihara dan memanfaatkan venue-venue yang dibangun dalam rangka PON ini," katanya.
Ia juga mengapresiasi perkembangan para atlet. Menurutnya, kekuatan atlet di hampir semua kontingen sudah hampir merata. Muhadjir berharap pemerataan kemampuan para atlet ini menjadi barometer kemajuan pembinaan olahraga di Indonesia.
"Mudah-mudahan ini menjadi pertanda kepada kita bahwa pembinaan olahraga di Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan even PON ini," kata dia.
Baca juga: Atlet Jabar antusias dengan arena sepatu roda internasional di Papua
Baca juga: Jatim raih medali emas pertama sepatu roda di nomor 3.000m putra
Baca juga: Perserosi nilai kemampuan atlet sepatu roda tiap daerah mulai merata
"Karena itu kalau tidak dimanfaatkan optimal sangat mubazir. Dan ini memang betul-betul niat kita, jangka panjang pemerintah pembinaan talenta muda khususnya di olahraga itu salah satu titik pusatnya di Papua ini," ujar Muhadjir saat meninjau pertandingan sepatu roda di Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Kamis.
Muhadjir mengatakan dalam menyukseskan penyelenggaraan PON serta meningkatkan indeks pembangunan manusia di Papua, pemerintah tak tanggung-tanggung dalam menyiapkan setiap arena.
Bahkan ia berani sesumbar bahwa arena sepatu roda di Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, telah berkelas internasional dan bahkan terbaik di Asia Tenggara.
Aset-aset ini akan sepenuhnya diserahkan ke Pemprov Papua seusai penyelenggaraan PON. Maka dari itu, untuk menjaga arena yang ada, Pemda wajib melakukan pembinaan olahraga sehingga muncul talenta-talenta masa depan, khususnya dari Papua.
"Dan saya selalu pesan kepada putra Papua, kepada masyarakat Papua dan pemerintah daerah agar memelihara dan memanfaatkan venue-venue yang dibangun dalam rangka PON ini," katanya.
Ia juga mengapresiasi perkembangan para atlet. Menurutnya, kekuatan atlet di hampir semua kontingen sudah hampir merata. Muhadjir berharap pemerataan kemampuan para atlet ini menjadi barometer kemajuan pembinaan olahraga di Indonesia.
"Mudah-mudahan ini menjadi pertanda kepada kita bahwa pembinaan olahraga di Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan even PON ini," kata dia.
Baca juga: Atlet Jabar antusias dengan arena sepatu roda internasional di Papua
Baca juga: Jatim raih medali emas pertama sepatu roda di nomor 3.000m putra
Baca juga: Perserosi nilai kemampuan atlet sepatu roda tiap daerah mulai merata
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: