Bantul (ANTARA) - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masuk zona oranye atau risiko sedang penularan COVID-19 seiring menurunnya tambahan kasus terinfeksi virus corona yang diimbangi dengan kasus sembuh lebih banyak dalam sebulan terakhir.

"Hasil perhitungan berdasarkan data kasus dari tanggal 14 sampai 27 September 2021, Kabupaten Bantul berada pada risiko sedang (zona oranye) dengan skor 2,1," kata Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul Joko Purnomo dikutip dari pernyataan resmi Pemkab di Bantul, Kamis.

Baca juga: Menag canangkan Desa Pendowoharjo Bantul sebagai Desa Sadar Kerukunan

Zonasi risiko penularan COVID-19 Bantul juga berdasarkan perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat yang terdiri dari epidemiologi, surveilans kesehatan dan pelayanan kesehatan, dari setiap indikator diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.

"Hasil perhitungan ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi seluruh pihak dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas atau kegiatan untuk jangka waktu 14 hari yaitu dari 28 September sampai 11 Oktober 2021," katanya.

Baca juga: Cakupan vaksinasi COVID-19 di Bantul capai 60 persen

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, kasus positif di Bantul secara kumulatif hingga Rabu (29/9) malam sebanyak 56.629 orang, setelah ada penambahan kasus konfirmasi 17 orang dalam sehari.

Sedangkan untuk angka kesembuhan COVID-19 di Bantul totalnya sebanyak 54.742 orang, setelah ada pasien positif yang dinyatakan pulih 27 orang dalam sehari.

Baca juga: Pemkab Bantul dorong organisasi berkontribusi percepat vaksinasi warga

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Bantul berterus tambah jadi 52.305


Untuk kasus meninggal hingga periode tersebut tercatat sebanyak 1.546 orang, dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien positif yang masih menjalani karantina di Bantul tinggal 341 orang.

Kasus aktif COVID-19 itu berdasarkan domisili tersebar di 17 kecamatan se-Bantul dengan terbanyak dari Banguntapan 62 orang, dan Bantul 47 orang, sedangkan kecamatan dengan angka terendah yaitu Piyungan, Bambanglipuro, dan Dlingo masing-masing dua orang.

Meski kasus COVID-19 di Bantul makin terkendali, namun Satgas COVID-19 tetap mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M.

Baca juga: Bantul tunggu izin Pusat kembalikan fungsi bangsal umum rumah sakit

Baca juga: Di Bantul-DIY, capaian vaksinasi belum dapat turunkan level PPKM