PON Papua
Pelatih: Jawa Timur tak bisa keluar dari tekanan Sulut
30 September 2021 13:53 WIB
Pelatih tim bola basket 5x5 putra Jawa Timur Kencana Wukir (kanan) dan pemainnya Ikram Fadhil memberikan keterangan kepada media usai timnya berhadapan dengan Sulawesi Utara pada laga Pool B PON XX Papua di Mimika Sport Complex, Mimika, Kamis (30/9/2021). Pada pertandingan itu, Jawa Timur kalah dengan skor 72-76. ANTARA/Michael Siahaan.
Timika (ANTARA) - Pelatih tim bola basket 5x5 putra Jawa Timur Kencana Wukir menyebut kekalahan skuadnya dari tim Sulawesi Utara dengan skor 72-76 pada laga Pool B PON XX Papua, Kamis, karena mereka tidak bisa keluar dari tekanan lawan.
"Kami tak bisa lepas dari tekanan lawan sehingga kami membuat banyak kesalahan," ujar Kencana usai pertandingan di Mimika Sport Complex, Mimika.
Buktinya, pria yang terpilih sebagai pelatih terbaik Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2017-2018 itu melanjutkan, Jawa Timur membuat 21 kali kekeliruan (turnover) saat berhadapan dengan Sulawesi Utara. Sedangkan sang lawan hanya melakukan sembilan kali turnover.
Sulawesi Utara pun dapat memanfaatkan situasi dengan membuat 16 poin akibat turnover Jawa Timur tersebut. Di sisi lain, Jawa Timur cuma menghasilkan sembilan poin dari turnover lawan.
Kencana Wukir menambahkan, laga berjalan semakin sulit bagi timnya menyusul pengambilan keputusan yang tak ideal pada kuarter ketiga saat Jatim unggul.
Baca juga: Pelatih Sulawesi Utara menangis setelah timnya kalahkan Jawa Timur
"Jujur, saya sedikit terlambat mengambil keputusan. Apakah kami harus time out atau melalukan pergantian pemain. Momentum jadi lepas. Namun, di atas itu, saya mengapresiasi para pemain yang sudah bermain 100 persen sampai akhir laga. Kami berharap lebih baik pada laga berikutnya," tutur Kencana.
Sementara, kapten tim Jawa Timur Ikram Fadhil menjamin penampilan timnya tidak terpengaruh dari kekalahan dari laga itu.
Ikram justru memastikan tim Jawa Timur semakin bersemangat untuk lolos dari penyisihan grup.
"Untuk itu, kami harus memenangkan tiga pertandingan di depan," kata Ikram.
Tim Jawa Timur menyisakan tiga laga di Pool B PON XX Papua, yaitu melawan tim tuan rumah Papua, pada Jumat (1/10). Kemudian, mereka akan menghadapi tim Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (4/10), dan Bali pada Rabu (6/10).
Baca juga: Pelatih: Jawa Timur "terlambat panas" saat bersua Jawa Tengah
"Kami tak bisa lepas dari tekanan lawan sehingga kami membuat banyak kesalahan," ujar Kencana usai pertandingan di Mimika Sport Complex, Mimika.
Buktinya, pria yang terpilih sebagai pelatih terbaik Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2017-2018 itu melanjutkan, Jawa Timur membuat 21 kali kekeliruan (turnover) saat berhadapan dengan Sulawesi Utara. Sedangkan sang lawan hanya melakukan sembilan kali turnover.
Sulawesi Utara pun dapat memanfaatkan situasi dengan membuat 16 poin akibat turnover Jawa Timur tersebut. Di sisi lain, Jawa Timur cuma menghasilkan sembilan poin dari turnover lawan.
Kencana Wukir menambahkan, laga berjalan semakin sulit bagi timnya menyusul pengambilan keputusan yang tak ideal pada kuarter ketiga saat Jatim unggul.
Baca juga: Pelatih Sulawesi Utara menangis setelah timnya kalahkan Jawa Timur
"Jujur, saya sedikit terlambat mengambil keputusan. Apakah kami harus time out atau melalukan pergantian pemain. Momentum jadi lepas. Namun, di atas itu, saya mengapresiasi para pemain yang sudah bermain 100 persen sampai akhir laga. Kami berharap lebih baik pada laga berikutnya," tutur Kencana.
Sementara, kapten tim Jawa Timur Ikram Fadhil menjamin penampilan timnya tidak terpengaruh dari kekalahan dari laga itu.
Ikram justru memastikan tim Jawa Timur semakin bersemangat untuk lolos dari penyisihan grup.
"Untuk itu, kami harus memenangkan tiga pertandingan di depan," kata Ikram.
Tim Jawa Timur menyisakan tiga laga di Pool B PON XX Papua, yaitu melawan tim tuan rumah Papua, pada Jumat (1/10). Kemudian, mereka akan menghadapi tim Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (4/10), dan Bali pada Rabu (6/10).
Baca juga: Pelatih: Jawa Timur "terlambat panas" saat bersua Jawa Tengah
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: