Artikel
Pentingnya memupuk semangat untuk lepas dari pandemi
Oleh Muhammad Harianto
30 September 2021 12:35 WIB
FOTO ARSIP - Polisi di Kendari membagikan masker kepada masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara guna memutus mata rantai COVID-19. (FOTO ANTARA/Harianto)
Kendari (ANTARA) - Lepas dari bayang-bayang dan intaian pandemi COVID-19 merupakan harapan semua orang agar bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti sedia kala.
Dua tahun lebih, wabah global pandemi ini membelenggu kehidupan manusia di berbagai belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia, khususnya di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wabah yang benar-benar meresahkan ini betul-betul melumpuhkak segala aktivitas produktif manusia. Semuanya terasa kaku dan beku.
Mengapa tidak, segala sektor baik ekonomi, sosial budaya, agama, pendidikan dan lainnya semua serba terbatas bahkan terpaksa dihentikan sementara akibat ulah pandemi ini.
Wabah corona virus disease atau COVID-19 ini seakan menggerogoti sendi-sendi kehidupan manusia saat bertahan hidup di bumi ini.
Melihat kondisi ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar keluar dari lingkar wabah ini, salah satunya membatasi kegiatan masyarakat, serta menghadirkan vaksinasi gratis untuk meningkatkan umun tubuh agar bisa mencegah risiko tertular COVID-19.
Namun, harus dipahami sebesar apapun usaha pemerintah dalam melakukan penanggulangan COVID-19 jika tidak mendapat dukungan masyarakat maka semua akan sia-sia begitu saja.
Terbukti usaha yang dilakukan akhirnya mulai membuahkan hasil dimana saat ini pandemi COVID-19 mulai landai dan terkendali meski belum sepenuhnya nol kasus di daerah itu.
Aktivitas pendidikan di Kota Kendari yang mulai dilakukan secara tatap muka, kegiatan beribadah, pasar, mal yang sempat dibatasi kini mulai beroperasi normal meski tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, termasuk berbagai kegiatan pemerintahan juga mulai berjalan lancar menandakan bahwa pandemi ini mulai terkendali.
Kondisi ini jangan membuat semua pihak terbuai. Semangat melawan wabah pandemi COVID-19 harus terus membara di hati dan benak kita, termasuk disiplin menerapkan prokes, sebab wabah ini tidak diketahui apakah akan kembali merajalela atau sirna dari muka bumi ini.
Melandai
Penyebaran COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara saat ini mulai menggembirakan, sebab warga yang terinfeksi virus ini mulai menurun.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kendari mencatat kasus aktif pasien terinfeksi SARS-CoV-2 di daerah itu yang tengah menjalani perawatan dan isolasi mandiri tersisa 112 orang.
Sebelumnya, kasus aktif terinfeksi COVID-19 di Kendari mencapai 254 orang per 31 Agustus 2021. Namun kian hari pasien terinfeksi menurun dan didominasi kasus sembuh.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kendari dr Algazali mengatakan pasien sembuh ataupun positif dari COVID-19 di kota itu tidak ada penambahan per 29 September 2021.
Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi COVID-19 di daerah itu sebanyak 7.709, dari jumlah itu 7.504 dinyatakan sembuh, sisanya merupakan kasus aktif menjalani perawatan dan isolasi dalam masa penyembuhan.
Kasus meninggal akibat COVID-19 di ibu kota provinsi ini tercatat 95 orang. Kondisi ini terjadi sejak 31 Agustus 2021.
Algazali mengingatkan warga agar terus disiplin menerapkan prokes 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas ketika menjalankan aktivitas produktif sehari-hari.
Masyarakat diminta tidak lengah dan tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga benar-benar bisa keluar dari masa-masa sulit pandemi COVID-19 ini.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kendari ini juga mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang digalakkan pemerintah sebagai upaya meningkatkan imun tubuh sehingga mencegah dari infeksi COVID-19.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Kendari menyebutkan vaksinasi di daerah itu saat ini mencapai 151.449 orang atau 57,12 persen dari target sasaran. Lalu, dosis kedua telah diberikan kepada 84.301 orang atau 31,79 persen dari sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan vaksinasi upaya yang dilakukan pemerintah saat ini guna memutus mata rantai penyebaran virus corona dan variannya.
Secara keseluruhan sasaran vaksinasi di kota itu sebanyak 265.147 orang terbagi atas tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok lanjut usia, masyarakat umum dan rentan, serta remaja.
Ia mengingatkan agar tetap disiplin menerapkan prokes utamanya 5M meski telah mengikuti vaksinasi hingga dosis lengkap.
Mematuhi protokol kesehatan penting guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta mencegah kembali meningkatkatnya kasus positif, dimana saat ini tren kasus sembuh semakin meningkat.
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi sebagai upaya meningkatkan imun tubuh. Vaksinasi dibuka di 24 fasilitas kesehatan se-Kota Kendari dengan jenis vaksin Sinovac dan Moderna.
Level 2
Meningkatnya pasien sembuh dan semakin berkurangnya warga terinfeksi COVID-19 juga berdampak positif bagi status Kota Kendari yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengatakan saat ini status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM daerah tersebut turun menjadi level 2.
Turunnya ke level 2 membuat Wali Kota sangat bersyukur sebab sejak diterapkannya PPKM di daerah itu sejak 7 Juli 2021 berada pada level 3 di mana banyak mempersempit gerak masyarakat, namun kini berangsur longgar.
Wali Kota menerima informasi turunnya status level PPKM di daerah itu sejak Jumat 17 September 2021 lalu yang merupakan hasil evaluasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
Kota Kendari bisa turun status dari level 3 menjadi 2 tidak luput dari partisipasi dan kesadaran masyarakat yang selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya 5M.
"Kita tidak sia-sia disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan seterusnya. Sekarang berbuah, kita udah turun ke level 2," katanya.
Dia meyakini PPKM yang dilaksanakan memberikan dampak positif yang didukung oleh masyarakat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang mesti dipertahankan.
Meski demikian semua pihak untuk bersama-sama mempertahankan kondisi ini bahkan jika bisa turun ke level 1 sehingga semua aktivitas bisa berjalan normal kembali seperti sebelum adanya wabah pandemi global tersebut.
"Ini harus bisa dijaga bahkan saya berharap berikutnya kita sudah level 1 sehingga kita bisa beraktivitas secara normal," katanya.
Masifnya gerakan vaksinasi yang digalakkan oleh berbagai pihak, seperti TNI-Polri bersama pemerintah daerah setempat juga menjadi salah satu pendorong tren kasus sembuh dari COVID-19 di daerah itu meningkat.
Vaksinasi upaya pemerintah saat ini yang paling dianggap efektif untuk memutus mata rantai COVID-19 ini karena dapat meningkatkan imun tubuh dan bisa mengurangi risiko terinfeksi virus corona sehingga masyarakat diminta mengikuti program vaksinasi yang saat ini gencar dilaksanakan di daerah itu.
Disiplin prokes
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menambahkan bahwa situasi pandemi COVID-19 di daerah itu saat ini sudah semakin membaik sejak meningkatnya pasien sembuh.
Situasi pandemi COVID-19 di Kota Kendari sudah semakin membaik karena tidak ada lagi zona merah.
Meski demikian, Wali Kota menekankan kepada seluruh masyarakat agar tidak mengabaikan penerapan prokes saat menjalankan aktivitas produktif sehari-hari di kala tren kasus COVID-19 di daerah tersebut mengalami penurunan.
Penerapan disiplin prokes utamanya 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, penting dilakukan oleh semua pihak agar daerah itu bisa keluar dari pandemi COVID-19.
"Jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, ini penting meski tren kasus COVID-19 di daerah kita ini mulai menurun," katanya.
Selain itu, Wali Kota juga meminta warga di ibu kota provinsi itu agar saling mengingatkan tentang penerapan prokes di manapun dan kapanpun, sehingga tidak ada lagi warga yang terinfeksi virus itu.
Mempertahankan dan terus menjaga tren kasus COVID-19 yang saat ini landai merupakan suatu keharusan sehingga nantinya bisa memberi ruang untuk melakukan banyak hal dalam meningkatkan peran dan fungsi kita masing-masing.
Baca juga: Satgas: Kasus aktif COVID-19 di Kendari turun menjadi 143 orang
Baca juga: Wali Kota Kendari sebut status PPKM turun menjadi level 2
Baca juga: Satgas sebut 423.486 warga Sultra sudah divaksinasi COVID-19
Ia mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan meski wilayahnya sudah terbebas dari zona merah dari COVID-19.
Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di kelurahan se-kota Kendari seluruh kelurahan telah berada di zona hijau dan kuning.
Meskipun telah dinyatakan terbebas dari zona merah, Wali Kota tetap mengingatkan warga untuk senantiasa menerapkan prokes.
Ia berharap protokol kesehatan bisa menjadi suatu kebiasaan yang diterapkan masyarakat saat melakukan kegiatan produktif sehari-hari.
Pemerintah Kota akan terus terus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kebijakan yang bisa diimplementasikan kepada masyarakat.
Kesadaran setiap individu dalam menerapkan protokol kesehatan ketika menjalankan aktivitas sehari-hari dan berpartisipasi mengikuti program vaksinasi hingga dosis lengkap akan menggiring kita keluar dari kondisi dan situasi sulit akibat pandemi global COVID-19.
Dua tahun lebih, wabah global pandemi ini membelenggu kehidupan manusia di berbagai belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia, khususnya di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wabah yang benar-benar meresahkan ini betul-betul melumpuhkak segala aktivitas produktif manusia. Semuanya terasa kaku dan beku.
Mengapa tidak, segala sektor baik ekonomi, sosial budaya, agama, pendidikan dan lainnya semua serba terbatas bahkan terpaksa dihentikan sementara akibat ulah pandemi ini.
Wabah corona virus disease atau COVID-19 ini seakan menggerogoti sendi-sendi kehidupan manusia saat bertahan hidup di bumi ini.
Melihat kondisi ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar keluar dari lingkar wabah ini, salah satunya membatasi kegiatan masyarakat, serta menghadirkan vaksinasi gratis untuk meningkatkan umun tubuh agar bisa mencegah risiko tertular COVID-19.
Namun, harus dipahami sebesar apapun usaha pemerintah dalam melakukan penanggulangan COVID-19 jika tidak mendapat dukungan masyarakat maka semua akan sia-sia begitu saja.
Terbukti usaha yang dilakukan akhirnya mulai membuahkan hasil dimana saat ini pandemi COVID-19 mulai landai dan terkendali meski belum sepenuhnya nol kasus di daerah itu.
Aktivitas pendidikan di Kota Kendari yang mulai dilakukan secara tatap muka, kegiatan beribadah, pasar, mal yang sempat dibatasi kini mulai beroperasi normal meski tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, termasuk berbagai kegiatan pemerintahan juga mulai berjalan lancar menandakan bahwa pandemi ini mulai terkendali.
Kondisi ini jangan membuat semua pihak terbuai. Semangat melawan wabah pandemi COVID-19 harus terus membara di hati dan benak kita, termasuk disiplin menerapkan prokes, sebab wabah ini tidak diketahui apakah akan kembali merajalela atau sirna dari muka bumi ini.
Melandai
Penyebaran COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara saat ini mulai menggembirakan, sebab warga yang terinfeksi virus ini mulai menurun.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kendari mencatat kasus aktif pasien terinfeksi SARS-CoV-2 di daerah itu yang tengah menjalani perawatan dan isolasi mandiri tersisa 112 orang.
Sebelumnya, kasus aktif terinfeksi COVID-19 di Kendari mencapai 254 orang per 31 Agustus 2021. Namun kian hari pasien terinfeksi menurun dan didominasi kasus sembuh.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kendari dr Algazali mengatakan pasien sembuh ataupun positif dari COVID-19 di kota itu tidak ada penambahan per 29 September 2021.
Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi COVID-19 di daerah itu sebanyak 7.709, dari jumlah itu 7.504 dinyatakan sembuh, sisanya merupakan kasus aktif menjalani perawatan dan isolasi dalam masa penyembuhan.
Kasus meninggal akibat COVID-19 di ibu kota provinsi ini tercatat 95 orang. Kondisi ini terjadi sejak 31 Agustus 2021.
Algazali mengingatkan warga agar terus disiplin menerapkan prokes 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas ketika menjalankan aktivitas produktif sehari-hari.
Masyarakat diminta tidak lengah dan tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga benar-benar bisa keluar dari masa-masa sulit pandemi COVID-19 ini.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kendari ini juga mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang digalakkan pemerintah sebagai upaya meningkatkan imun tubuh sehingga mencegah dari infeksi COVID-19.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Kendari menyebutkan vaksinasi di daerah itu saat ini mencapai 151.449 orang atau 57,12 persen dari target sasaran. Lalu, dosis kedua telah diberikan kepada 84.301 orang atau 31,79 persen dari sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan vaksinasi upaya yang dilakukan pemerintah saat ini guna memutus mata rantai penyebaran virus corona dan variannya.
Secara keseluruhan sasaran vaksinasi di kota itu sebanyak 265.147 orang terbagi atas tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok lanjut usia, masyarakat umum dan rentan, serta remaja.
Ia mengingatkan agar tetap disiplin menerapkan prokes utamanya 5M meski telah mengikuti vaksinasi hingga dosis lengkap.
Mematuhi protokol kesehatan penting guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta mencegah kembali meningkatkatnya kasus positif, dimana saat ini tren kasus sembuh semakin meningkat.
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi sebagai upaya meningkatkan imun tubuh. Vaksinasi dibuka di 24 fasilitas kesehatan se-Kota Kendari dengan jenis vaksin Sinovac dan Moderna.
Level 2
Meningkatnya pasien sembuh dan semakin berkurangnya warga terinfeksi COVID-19 juga berdampak positif bagi status Kota Kendari yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengatakan saat ini status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM daerah tersebut turun menjadi level 2.
Turunnya ke level 2 membuat Wali Kota sangat bersyukur sebab sejak diterapkannya PPKM di daerah itu sejak 7 Juli 2021 berada pada level 3 di mana banyak mempersempit gerak masyarakat, namun kini berangsur longgar.
Wali Kota menerima informasi turunnya status level PPKM di daerah itu sejak Jumat 17 September 2021 lalu yang merupakan hasil evaluasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
Kota Kendari bisa turun status dari level 3 menjadi 2 tidak luput dari partisipasi dan kesadaran masyarakat yang selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya 5M.
"Kita tidak sia-sia disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan seterusnya. Sekarang berbuah, kita udah turun ke level 2," katanya.
Dia meyakini PPKM yang dilaksanakan memberikan dampak positif yang didukung oleh masyarakat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang mesti dipertahankan.
Meski demikian semua pihak untuk bersama-sama mempertahankan kondisi ini bahkan jika bisa turun ke level 1 sehingga semua aktivitas bisa berjalan normal kembali seperti sebelum adanya wabah pandemi global tersebut.
"Ini harus bisa dijaga bahkan saya berharap berikutnya kita sudah level 1 sehingga kita bisa beraktivitas secara normal," katanya.
Masifnya gerakan vaksinasi yang digalakkan oleh berbagai pihak, seperti TNI-Polri bersama pemerintah daerah setempat juga menjadi salah satu pendorong tren kasus sembuh dari COVID-19 di daerah itu meningkat.
Vaksinasi upaya pemerintah saat ini yang paling dianggap efektif untuk memutus mata rantai COVID-19 ini karena dapat meningkatkan imun tubuh dan bisa mengurangi risiko terinfeksi virus corona sehingga masyarakat diminta mengikuti program vaksinasi yang saat ini gencar dilaksanakan di daerah itu.
Disiplin prokes
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menambahkan bahwa situasi pandemi COVID-19 di daerah itu saat ini sudah semakin membaik sejak meningkatnya pasien sembuh.
Situasi pandemi COVID-19 di Kota Kendari sudah semakin membaik karena tidak ada lagi zona merah.
Meski demikian, Wali Kota menekankan kepada seluruh masyarakat agar tidak mengabaikan penerapan prokes saat menjalankan aktivitas produktif sehari-hari di kala tren kasus COVID-19 di daerah tersebut mengalami penurunan.
Penerapan disiplin prokes utamanya 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, penting dilakukan oleh semua pihak agar daerah itu bisa keluar dari pandemi COVID-19.
"Jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, ini penting meski tren kasus COVID-19 di daerah kita ini mulai menurun," katanya.
Selain itu, Wali Kota juga meminta warga di ibu kota provinsi itu agar saling mengingatkan tentang penerapan prokes di manapun dan kapanpun, sehingga tidak ada lagi warga yang terinfeksi virus itu.
Mempertahankan dan terus menjaga tren kasus COVID-19 yang saat ini landai merupakan suatu keharusan sehingga nantinya bisa memberi ruang untuk melakukan banyak hal dalam meningkatkan peran dan fungsi kita masing-masing.
Baca juga: Satgas: Kasus aktif COVID-19 di Kendari turun menjadi 143 orang
Baca juga: Wali Kota Kendari sebut status PPKM turun menjadi level 2
Baca juga: Satgas sebut 423.486 warga Sultra sudah divaksinasi COVID-19
Ia mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan meski wilayahnya sudah terbebas dari zona merah dari COVID-19.
Berdasarkan peta sebaran COVID-19 di kelurahan se-kota Kendari seluruh kelurahan telah berada di zona hijau dan kuning.
Meskipun telah dinyatakan terbebas dari zona merah, Wali Kota tetap mengingatkan warga untuk senantiasa menerapkan prokes.
Ia berharap protokol kesehatan bisa menjadi suatu kebiasaan yang diterapkan masyarakat saat melakukan kegiatan produktif sehari-hari.
Pemerintah Kota akan terus terus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kebijakan yang bisa diimplementasikan kepada masyarakat.
Kesadaran setiap individu dalam menerapkan protokol kesehatan ketika menjalankan aktivitas sehari-hari dan berpartisipasi mengikuti program vaksinasi hingga dosis lengkap akan menggiring kita keluar dari kondisi dan situasi sulit akibat pandemi global COVID-19.
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: